Perlukah Ajak Suami Saat Periksa Kehamilan?

By Ipoel , Rabu, 15 April 2015 | 10:45 WIB
Perlukah Ajak Suami Saat Periksa Kehamilan? (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Gaya hidup moderen, membuat banyak perempuan menjadi sosok pribadi yang serba mandiri. Seakan semuanya ingin bisa dilakukan sendiri. Termasuk ketika menjalani pemeriksaan kehamilan. Memang seberapa penting  sih ajak suami periksa kehamilan?

Jawabannya: Penting. Anda dan pasangan perlu merasakan pengalaman pemeriksaan kehamilan secara bersama-sama. Karena sering kali, banyak suami yang merasa bahwa mereka tidak masuk ke dalam satu tim bersama Anda selama masa kehamilan.

Supaya hal ini tidak terjadi, ajaklah suami selalu ikut dalam pemeriksaan kehamilan Anda. Kehadiran fisik mereka selama proses pemeriksaan kehamilan, akan membuat pasangan Anda merasa ikut berkontribusi, merasakan apa yang Anda rasakan dan terkoneksi dengan si janin yang ada dalam kandungan.

Kelak Anda akan menjalani sekitar 12-15 pertemuan selama masa kehamilan, dan ini merupakan sebuah perjalanan yang panjang yang menyita waktu dan tenaga. Jika kondisi ini sulit dilakukan oleh suami,  jangan paksakan. Lebih baik buatlah daftar jadwal pemeriksaan kehamilan dengan dokter dan tentukan jadwal mana saja yang penting serta perlu dampingan sang suami.

Contoh untuk pemeriksaan yang hanya perlu menjalani tes urin, berat badan dan mengukur tekanan darah. Anda bisa melakukan hal ini sendiri tanpa perlu ditemani suami. Tapi untuk pemeriksaan kehamilan pertama, kehadiran pasangan sangat dibutuhkan. Mengapa? Sebab dalam pertemuan ini dokter akan memberikan informasi lengkap seputar perawatan prakehamilan dan menentukan tanggal persalinan.

Pertemuan yang lain yang tidak kalah penting yaitu saat menentukan rencana persalinan dan menjalani USG.  Lewat USG Anda dan suami akan melihat perkembangan si bayi secara langsung dan mengetahui kondisi tidak normal pada bayi (jika ada).

Apabila suami tidak bisa mengikuti semua jadwal pemeriksaan kehamilan, pastikan Anda mencatat segala sesuatu yang terjadi dari tiap kunjungan dalam buku. Tak perlu tulisan panjang, cukup catatan hal-hal penting yang didapat dari tiap pemeriksaan dan hal-hal menarik apa saja yang Anda alami selama proses kunjungan rutin tersebut. (AA)