Menelan Sperma Bisa Meningkatkan Kesuburan?

By Dini, Minggu, 4 September 2016 | 23:30 WIB
Menelan Sperma Bisa Meningkatkan Kesuburan? (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Banyak sekali tips cepat hamil yang beredar di masyarakat, dan ternyata tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Misalnya, mengangkat kaki selama 20 menit sehabis bercinta sukses bikin hamil. Atau, agar cepat hamil, cobalah mengadopsi anak. Juga, gaya misionaris paling efektif bikin Mama cepat hamil.

Resep kehamilan kerapkali juga dikaitkan dengan cara meningkatkan kesuburan, namun beberapa saran yang sering kita dengar ini tetap saja tak dapat dipertanggungjawabkan. Mama ingin tahu?

Menelan sperma bikin makin subur. Sudah sering mendengar rumor ini? Kesannya memang berhasil ya, padahal tak ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya. Sperma memang sering disebutkan sebagai salah satu krim perawatan wajah yang baik. Beberapa orang yang mencoba facial sperma mengaku wajahnya jadi halus dan kenyal. Tapi, apakah hal itu bisa meningkatkan kesuburan, tak pernah ada yang bisa membuktikannya. Sperma memang mengandung berton-ton protein, mungkin ini sebabnya banyak orang berpikir sperma bisa meningkatkan kesuburan perempuan. Padahal, nihil.

Supaya hamil bayi kembar, makan singkong. Mitos ini mulai muncul saat para peneliti berkunjung ke sebuah desa di Afrika bernama Igbo-Ora, salah satu daerah yang memiliki tingkat kelahiran kembar tertinggi di dunia. Hasil pengamatan menunjukkan, kesukaan masyarakat Igbo-Ora mengonsumsi singkong bisa jadi pendorong tingginya kemungkinan lahir kembar. Memang pernah ada satu penelitian yang mengaitkan singkong dengan meningkatnya kesuburan. Akan tetapi, karena ini hanya hasil penelitian seorang mahasiswa dari Yale University yang belum dibuktikan secara resmi, maka untuk sementara singkong harus masuk kategori mitos.

Kemudian, ada pula aktivitas yang tidak disarankan karena dapat mengurangi kesuburan. Misalnya, mengonsumsi pil KB. Benarkah demikian?

Faktanya, pil KB tidak pernah memengaruhi kesuburan Anda. Penelitian menunjukkan, saat Mama berhenti mengonsumsi pil KB, ovulasi akan segera terjadi selang waktu tiga bulan, atau mungkin lebih cepat lagi. Malahan, lebih lanjut dikatakan, pil KB bisa berperan sebagai pelindung rahim. Pil mampu memperlambat atau bahkan mencegah timbulnya kista rahim dan endometriosis. Endometriosis adalah sebuah kondisi dimana jaringan rahim tumbuh di luar rahim, misalnya pada organ-organ lain seperti tuba falopi dan ovarium. Kista dan endometriosis ini dapat mengganggu ovulasi.

Agar tidak tertipu dengan berbagai cara meningkatkan kesuburan ini, sebaiknya Mama selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai perawatan yang lebih tepat.

(Deasy Siallagan)