Tabloid-Nakita.com – Setiap ibu hamil pasti ingin menghindari kondisi kelahiran prematur. Tahukah Mama bahwa ada cara mencegah kelahiran prematur yang bisa Mama lakukan. Sebuah penelitian mengungkapkan tiga faktor yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Dengan mengontrol faktor tersebut, Mama bisa mengurangi pula peluang untuk melahirkan sebelum waktunya.Baca juga: Sakit gigi sebabkan bayi prematur
Penelitian yang dilakukan oleh Center for Prevention of Preterm Birth di Cincinnati Children’s Hospital mengungkapkan faktor yang dapat mencegah antara lain menjaga jarak aman kehamilan dan mendapatkan berat badan yang ideal selama kehamilan. “Faktor risiko ini benar-benar dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur,” ujar Dr. Emily De Franco, salah seorang peneliti.
Kelahiran prematur sendiri merupakan kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Kelahiran awal ini dapat membuat bayi berisiko punya masalah dalam pernapasan, jantung, pencernaan dan masalah-masalah lainnya. Dalam penelitian ini, para peneliti melihat catatan 400.000 kelahiran prematur yang terjadi antara tahun 2006 hingga 2011. Hasilnya kemudian menghasilkan faktor risiko kelahiran prematur tersebut.Baca juga: Merawat bayi prematur di rumah
Mama yang memiliki jarak kehamilan kurang dari satu tahun sangat berisiko untuk melahirkan prematur. Hal ini disebabkan kondisi tubuh dan rahim yang belum pulih sehingga berisiko pada bayi. Kehamilan dengan jarak pendek ini sangat mungkin terjadi karena banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa kemungkinan hamil setelah melakukan seks pasca-melahirkan.Baca juga: Bayi prematur berisiko terlambat berkembang
Sementara, risiko kelahiran prematur hingga 3 kali lipat terjadi pada wanita yang mengalami kekurangan berat badan ketika hamil. Mama yang mengalami kekurangan berat badan sebaiknya menaikkan berat badan 12 sampai 30 kilogram. Penelitian ini kemudian dapat menjadi panduan bagi Mama untuk mendapatkan cara mencegah kelahiran prematur. Mama merupakan sosok penting untuk melakukan kontrol terhadap faktor risiko tersebut.(Niken/Web MD)