Inilah yang Menghambat Pertumbuhan Tinggi Badan Anak!

By Dini Felicitas, Rabu, 7 September 2016 | 03:50 WIB
Inilah yang Menghambat Pertumbuhan Tinggi Badan Anak! (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Riset dari Universitas Bristol, Inggris, menyebutkan, anak yang tubuhnya tinggi memiliki kecerdasan lebih tinggi. Agar target ini tercapai, kebutuhan gizi anak haruslah terpenuhi dengan baik.

Sayangnya, pemenuhan gizi pada periode golden age pada anak tidak dipenuhi oleh orangtua. Hal ini menyebabkan pertumbuhan anak selanjutnya akan sangat lambat, demikian menurut Atmarita, MPH, PhD, dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

Setidaknya, ada beberapa hal menghambat pertumbuhan tinggi badan anak:

1. Kurangnya kandungan zat gizi dalam menu sehari-harinya. Riset tersebut menyebut, selain faktor genetik, yang menyebabkan anak tinggi cenderung lebih pintar adalah faktor nutrisi dan stimulasi. Zat gizi yang terkait dengan pertumbuhan tinggi badan adalah energi, protein, kalsium, vitamin D, yodium, zat besi, zinc, dan vitamin C.

2. Tulang merupakan organ utama penyangga dan penentu tinggi tubuh yang terdiri atas susunan kalsium, fosfat, magnesium, dan beberapa zat lainnya. Karena itu, bahan makanan yang kaya akan kalsium, seperti telur dan susu, sangat baik dikonsumsi untuk mendukung pertumbuhan tulang si buah hati. Kurangnya asupan mineral tersebut bisa menghambat pertumbuhan tulang anak.

3.  Berat badan anak berlebihan. Berat badan berlebih atau obesitas juga menjadi salah satu penyebab terhambatnya pertumbuhan tulang sehingga tinggi anak tidak maksimal. Obesitas menyebabkan penumpukan lemak di bawah kulit yang akan menghambat penyerapan kalsium.

4.  Anak sering sakit. Tinggi badan juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan. Si prasekolah yang sering sakit bisa terhambat pertumbuhannya.

5. Kurang istirahat. Tidur yang berkualitas memengaruhi pertumbuhan tinggi badan. Kenapa? Karena hormon pertumbuhan bekerja dengan baik sewaktu tidur, terutama tidur siang. Kala itu, human-Growth Hormone (h-Gh) dalam darah meningkat. Setidaknya tidur siang selama 1-2 jam sudah cukup. Yang memengaruhi bukan durasi atau lamanya tidur, akan tetapi bagaimana kualitas tidur si prasekolah tersebut. Kurang tidur jelas akan menghambat pertumbuhan anak.

Ternyata, penyebab terhambatnya pertumbuhan anak kerap tidak kita sadari ya, Mam. Mulai sekarang, pastikan kebutuhan anak tercukupi agar anak tumbuh tinggi sesuai potensinya dan lebih cerdas.

Narasumber: Prof. Dr. Abdul Razak Thaha, M.Sc., SpGK, Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Hassanudin Atmarita, MPH, Ph.D., dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan

(Hilman Hilmansyah)