Operasi Usus Buntu Meningkatkan Kesuburan?

By Dini, Senin, 15 Agustus 2016 | 05:00 WIB
Operasi Usus Buntu Meningkatkan Kesuburan? (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Mama pernah menjalani operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi) atau operasi amandel (tonsilektomi)? Nah, Mama perlu tahu efek samping dua prosedur ini yang mungkin tidak pernah Mama perkirakan. Operasi amandel dan operasi usus buntu ternyata meningkatkan peluang hamil, demikian menurut para peneliti dari University of Dundee, Inggris.

Menurut Sami Shimi, pengajar klinis dan salah satu penyusun studi, kabar ini cukup meyakinkan. Khususnya sejak ada keprihatinan bahwa kedua prosedur tersebut membuat kaum perempuan semakin sulit untuk hamil.

Orang pernah meyakini bahwa pengangkatan usus buntu bisa memengaruhi kesuburan, karena operasi tersebut meninggalkan jaringan luka. Namun pada 2012, Shimi dan timnya menggelar penelitian yang hasilnya mengungkapkan sebaliknya.

"Studi kami yang pertama memberikan hasil yang mengejutkan, yaitu bahwa perempuan yang usus buntunya sudah diangkat sebenarnya lebih besar kemungkinannya untuk hamil. Sehingga kami ingin menguji kelompok yang lebih besar untuk mengetahui apakah hal ini berkaitan dengan hilangnya usus buntu, yang jika ditinggalkan bisa menjadi penyebab peradangan," kata Shimi pada Medical News Today.

Penelitian lebih lanjut dengan jumlah responden lebih besar pun digelar. Tim peneliti memeriksa catatan medis 54.675 perempuan yang pernah menjalani operasi usus buntu, 112.607 perempuan yang pernah operasi amandel, dan 10.340 perempuan yang pernah menjalani kedua operasi tersebut.

Peneliti membandingkan tingkat kehamilan mereka pada populasi secara umum, dan mendapati jika kebanyakan perempuan memiliki tingkat kehamilan 44 persen, mereka yang pernah operasi amandel dan usus buntu memiliki tingkat kehamilan 53 dan 54 persen. Sedangkan perempuan yang menjalani kedua operasi tersebut tingkat kehamilannya 59 persen.

"Studi ini menguji mitos yang sebelumnya diyakini, bahwa operasi usus buntu memberikan efek yang merugikan. Perempuan-perempuan muda seharusnya tidak takut atau khawatir bahwa operasi usus buntu atau amandel bisa mengurangi kesuburan," paparnya.

Saat ini, para peneliti tengah mencoba menjabarkan penyebab kaitan antara dua hal ini, yaitu bahwa operasi amandel atau operasi usus buntu bisa meningkatkan kesuburan. Seperti yang dikatakan Shimi sebelumnya, satu teori mengungkapkan bahwa membuang apendiks dan atau amandel mengurangi risiko peradangan dalam tubuh. Teori lainnya mengatakan, hubungan tersebut (antara operasi usus buntu dan meningkatnya kesuburan) bisa jadi disebabkan oleh meningkatnya aktivitas seksual.

Menurut para peneliti, meningkatnya keintiman bisa memicu radang amandel (tonsilitis) atau infeksi perut, mengakibatkan seorang perempuan harus menjalani pengangkatan amandel atau usus buntu. Dalam hal ini, seberapa sering perempuan berhubungan seks itulah -baik sebelum maupun setelah operasi- yang membuat peluang mereka untuk hamil lebih besar, bukan operasi itu sendiri.

Shimi tidak memungkiri bahwa bahwa penemuan ini sangat mungkin hanya kebetulan saja. Meskipun begitu, hal ini tetap dapat membantu meredakan kekhawatiran kaum perempuan yang pernah menjalani kedua prosedur tersebut. "Jadi, kaum perempuan muda jangan lantas melakukan operasi usus buntu atau operasi amandel untuk meningkatkan peluang kehamilan," tukas Shimi.

(Dini/FitPregnancy)