Tabloid-Nakita.com - Sebelum hamil, Mama tak memiliki riwayat diabetes. Tapi kok saat berbadan dua, kadar gula darah Mama tinggi. Kok bisa, sih? Apa penyebab diabetes saat hamil?
Kemungkinan Mama mengidap apa yang disebut DMG alias diabetes melitus gestasional (diabetes pada kehamilan). Untuk memastikannya, dokter umumnya akan meminta Mama untuk melakukan tes urine. Bila positif dalam urine akan ditemukan kandungan glukosa. Namun, mengingat hal ini dipengaruhi oleh fungsi ginjal yang turun akibat kehamilan, maka dibutuhkan pemeriksaan yang teliti untuk memastikan ada-tidaknya DMG.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan kriteria diagnostik menggunakan tes beban glukosa oral. Yaitu glukosa 75 g dilarutkan dalam air 200 cc, kemudian diminum oleh Mama hamil, selanjutnya dilakukan pemeriksaan gula darah. Dari tes ini baru dikatakan DMG bila diperoleh hasil pemeriksaan kadar gula darah puasa >126 mg/dl dan >140 mg/dl pada 2 jam setelah pemberian glukosa oral.
Apakah setiap ibu hamil berisiko mengalami DMG? Tidak kok! Hanya mereka yang memiliki riwayat diabetes pada keluarga dekat (ayah atau ibu), pernah melahirkan bayi besar (lebih dari 4 kg), memiliki air ketuban yang berlebihan, dan hamil di usia 35 tahun ke atas.
Lalu, apa penyebab diabetes saat hamil?
DMG muncul akibat kehamilan itu sendiri. Insulin yang diproduksi oleh ibu hamil harus dibagi dengan si calon bayi, sehingga jumlahnya tidak mencukupi untuk dapat menetralkan kadar gula darah. Detailnya, perubahan hormonal yang terjadi pada kehamilan karena adanya peningkatan hormon yang dihasilkan oleh plasenta (laktogen plasental human, estrogen, progesteron, kortisol, dan prolaktin) akan menghambat kerja insulin. Padahal guna dari kerja insulin adalah menurunkan kadar gula darah. Akibat tidak bekerjanya insulin, maka gula darah akan meningkat sehingga terjadilah DMG.
Untungnya kadar gula darah ibu hamil biasanya akan kembali normal dengan sendirinya setelah bersalin. Meski pada sebagian ibu hamil, kondisi ini bisa menetap hingga setelah melahirkan.
Di Indonesia, kasus DMG terjadi pada sekitar 1,9—3,6% perempuan hamil. Sekitar 40—60% perempuan yang pernah mengalami diabetes gestasional berlanjut menjadi diabetes melitus atau gangguan toleransi glukosa.
(Gazali Solahuddin)