Ternyata, Ini Cara Menghitung Perkiraan Tanggal Melahirkan

By Gisela Niken, Minggu, 28 Agustus 2016 | 23:45 WIB
Ternyata, Ini Cara Menghitung Perkiraan Tanggal Melahirkan (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Banyak Mama yang merasakan perkiraan tanggal melahirkan yang meleset. Kok sudah dua minggu lewat dari tanggal melahirkan tetapi belum ada tanda kontraksi untuk melahirkan. Sebenarnya bagaimana ya cara menghitung perkiraan tanggal melahirkan? Apakah normal jika saat melahirkan melewati atau sebelum dari tanggal tersebut?Baca juga: Waspada, ini dampak memilih tanggal melahirkan

Untuk menghitung tanggal melahirkan, para dokter biasanya mengambil hari pertama menstruasi terakhir Mama dan menambahkannya dengan 280 hari atau setara dengan 40 minggu. Misalnya jika menstruasi terakhir mulai pada tanggal 1 September, berarti waktu melahirkan Mama akan jatuh apda 7 Juni. Metode ini mengasumsikan bahwa periode menstruasi Mama selama 28 hari. Jadi, jika Mama memiliki periode yang tak menentu perkiraan meleset dari tanggal melahirkan juga sangat memungkinkan.

Selain melalui periode menstruasi, USG pada trimester pertama juga turut memengaruhi. bIasanya dokter akan mengukur panjang janin serta kantung kehamilan. Biasanya hal ini akan memengaruhi perubahan tanggal melahirkan. Masalah kesehatan seperti riwayat melahirkan sebelumnya dan gangguan riwayat gangguan kesehatan lainnya juga cukup berpengaruh.Baca juga: Ini caranya mengenali tanda akan melahirkan yang tepat

Lalu, apa pengaruh yang dapat menyebabkan kelahiran lebih cepat? Sekitar 80% wanita melahirkan antara waktu 37 minggu hingga 42 minggu. Sementara sisanya lahir sebelum waktunya bahkan kelahiran prematur.  Faktor risiko ini biasanya dapat terdeteksi sejak awal seperti bentuk rahim yang tidak normal. Infeksi ataupun masuknya bakteri ke dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada proses kelahiran yang lebih cepat.Baca juga: Mama, ini lo tandanya mulas asli

Jadi, ada banyak faktor yang menyebabkan cara menghitung perkiraan tanggal melahirkan salah.  Siapa sangka ternyata jenis kelamin janin juga turut berpengaruh lo, Mam. Sebuah studi menemukan bahwa janin laki-laki lebih mungkin melewati waktu perkiraan melahirkan dibandingkan janin perempuan. (Niken/Parents)