Tabloid-Nakita.com – Saat pemeriksaan USG, kok Mama memiliki terlalu banyak cairan ketuban dalam rahim ya? Ada beberapa bahaya air ketuban berlebihan yang perlu Mama ketahui. Bahaya ini bisa mengancam jika Mama tidak rajin berkonsultasi ke dokter dan memahami batas-batas normal jumlah air ketuban di dalam rahim.Baca juga: Jika ketuban pecah dini
Ada banyak faktor yang memengaruhi terjadinya air ketuban berlebihan. Mama yang mengalami diabetes sangat mungkin memiliki air ketuban yang berlebihan. Selain itu, kehamilan kembar juga sangat mungkin membuat produksi air ketuban meningkat. Peningkatan cairan ketuban ini juga turut meningkatkan beberapa risiko kehamilan yang tidak hanya mengancam kesehatan janin tetapi kesehatan Mama.
Persalinan prematur jadi bahaya yang mungkin terjadi. Cairan ketuban yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada leher rahim yang akhirnya memicu terjadinya persalinan sebelum waktunya. Masalah plasenta juga akan mungkin terjadi sebab cairan ketuban yang berlebihan akan membuat janin bergerak lebih banyak dan dapat terlilit tali pusat.Baca juga: Air ketuban berlebihan, berbahayakah?
Pendarahan saat kehamilan, tekanan darah tinggi hingga posisi bayi menjadi sungsang menjadi risiko lain yang mengancam jika air ketuban berlebihan. Bayi juga berpotensi memiliki ukuran yang lebih besar. Melihat kondisi ini, ada baiknya Mama kontrol ke dokter terutama menjelang trimester kedua sebab produksi air ketuban meningkat pada saat tersebut.Baca juga: Air ketuban berlebihan saat trimester ketiga, apakah bahayanya?
Setelah mengetahui bahaya air ketuban berlebihan, banyak hal yang perlu Mama lakukan saat mengalami cairan ketuban berlebihan ini. Mama harus melakuka tes gula untuk memastikan tidak ada risiko terkena diabetes. USG yang rutin juga sangat dibutuhkan pada Mama yang memiliki masalah dengan air ketuban. Pengukuran air ketuban yang akurat dilakukan dengan cara USG.(Niken/Everyday Family)