Pola Makan Saat Hamil Ini Dapat Sebabkan Anak Jadi Agresif

By Gisela Niken, Jumat, 19 Agustus 2016 | 06:15 WIB
Pola Makan Saat Hamil Ini Dapat Sebabkan Anak Jadi Agresif (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Sebuah penelitian terbaru dari King College, London mengungkapkan dampak pola makan yang buruk saat hamil. Penelitian ini mengungkapkan pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko agresif pada bayi sejak dalam kandungan. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan masalah perilaku yang umum terjadi pada anak. Temuan baru ini menunjukkan bahwa gangguan ADHD timbul gangguan mulai dari dalam rahim.Baca juga: Ibu hamil tak perlu banyak makan

ADHD sendiri dapat menyebabkan masalah dengan perhatian anak, perilaku yang impulif serta sikap yang terlalu aktif. Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis sebanyak 83 anak-anak yang memiliki masalah dengan ADHD. Sementara, para peneliti juga menganalisis sebanyak 81 perilaku anak yang relatif normal.Baca juga: Cara menghilangkan kebiasan buruk makan ibu hamil

Para peneliti juga menganalisis gizi ibu dan DNA anak. Para peneliti menemukan ibu dengan makanan tinggi gula, lemak dan makan olahan sepanjang kehamilan akan memungkinkan anak memiliki masalah perilaku. Penelitian ini menunjukkan pola makan ibu sangat memengaruhi perubahan pada otak bayi.

“Kami menemukan bahwa nutrisi saat hamil yang buruk akan meningkatkan risiko perilaku. Artinya, masalah perilaku pada anak di kemudian hari dapat dicegah dengan memerhatikan gizi ibu hamil,” ujar Dr Edward Barker, salah seorang peneliti yang juga ahli ADHD. Para pakar juga menyarankan wanita hamil menjauhkan diri dari aneka makanan olahan seperti nugget dan sosis.Baca juga: Efek makan pedas untuk ibu hamil

Pola makan yang buruk saat hamil perlu diganti dengan makanan alami yang mengandung asam lemak omega-3 karena dapat membantu perkembangan saraf bayi. Jadi sebaiknya Mama hamil perlu lebih banyak makanan bergizi dan suplemen tabahan untuk mencegah aneka masalah. Tidak hanya masalah kesehatan fisik tetapi juga mengenai kesehatan mental. (Niken/Medical Daily)