3 Mitos tentang Morning Sickness yang Keliru

By Dini, Selasa, 16 Agustus 2016 | 03:35 WIB
3 Mitos tentang Morning Sickness yang Keliru (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Mama mungkin telah siap dengan kehamilan yang terjadi, termasuk siap dengan gangguan kesehatan ringan yang terjadi seiring dengan terjadinya kehamilan. Misalnya, morning sickness atau mual-muntah di awal kehamilan. Tapi kok, mual-muntah ini ternyata lebih menyiksa ketimbang kedengarannya, ya? Soalnya, Mama ternyata tidak hanya merasa mual di pagi hari, tetapi juga sore bahkan malam hari. Lalu, mengapa disebut morning sickness ya?

Ternyata, memang ada beberapa mitos tentang morning sickness yang ternyata tak sesuai kenyataan. Mama mau tahu?

Hanya terjadi pagi hariMitos terbesar mengenai mual-muntah di awal kehamilan ini dipicu oleh namanya sendiri: morning sickness. Tak heran kebanyakan perempuan yang baru pertama kali hamil mengira morning sickness hanya terjadi pada pagi hari, dan gejalanya berkurang menjelang siang hingga malam hari. Ternyata, itu tidak benar. Morning sickness bisa terjadi kapan saja, bahkan bagi sebagian ibu hamil bisa semakin rutin pada jam-jam lain dalam sehari. Jadi, Mama bisa saja mengalami mual-muntah pagi hari, siang, malam, bahkan mungkin mual-muntah sepanjang hari. 

Bisa menciderai bayiMama yang baru pertama kali hamil mungkin akan khawatir rasa mual dan kemudian muntah-muntah akan merugikan bayi. Untungnya, meskipun pusat rasa mual terletak di perut, namun morning sickness secara umum tidak akan menciderai bayi. Bahkan, mual-muntah di pagi hari bisa jadi tanda bahwa bayi Mama sehat! Mual-muntah juga membuat Mama berhati-hati dengan pilihan makanan, menghindari makanan yang beraroma tajam, mentah, atau pedas. Dengan sendirinya, Mama jadi mencegah makanan yang merugikan kesehatan masuk ke dalam tubuh.

Meskipun sudah muntah, jika Mama cukup banyak minum dan mengonsumsi makanan bergizi, si bayi akan sehat-sehat saja. Namun jika Mama mual-muntah sampai tak mampu menerima makanan atau cairan lagi, sebaiknya Mama segera memeriksakan diri ke dokter. Dehidrasi atau kekurangan nutrisi tentu tak baik bagi perkembangan janin.Tidak berlangsung lamaIni juga mitos mengenai morning sickness yang paling sering terdengar. Bagi sebagian ibu hamil, mual-muntah bisa saja baru mulai pada sekitar awal trimester kedua atau pada minggu ke-12.  Mungkin ini akan melegakan ibu hamil yang sedang berada di tengah fase mual-muntah. Namun, kebanyakan perempuan juga mengalami mual-muntah begitu memasuki trimester kedua dan selama kehamilan berlangsung. Jika termasuk dalam kelompok ini, Mama mungkin merasa ada yang salah karena morning sickness seharusnya sudah berakhir. Jangan khawatir, Mam, mutal-muntah sepanjang kehamilan juga terjadi pada banyak ibu hamil lainnya.

Itulah beberapa mitos mengenai morning sickness yang kerap kita dengar dan ternyata keliru. Mama pernah mendengar mitos-mitos lainnya?

(Dini/Modern Mom)