Tabloid-Nakita.com – Mamil (mama hamil) pasti tidak asing dengan seafood, bahan makanan yang berasal dari laut. Ada ikan, kerang, udang, rajungan, dan beraneka hewan lain yang hidup di laut. Semuanya mengandung zat-zat gizi yang bermanfaat bukan hanya bagi si mamil, tetapi juga janin di kandungannya. Salah satu yang populer adalah kandungan asam lemak omega 3 pada ikan laut dalam dapat membantu perkembangan otak janin.Untuk mengonsumsi seafood ada banyak pilihan. Selain mengolah dari ikan yang masih segar menjadi aneka masakan, ada pula seafood yang sudah melalui proses pengolahan dengan tujuan pengawetan, seperti diasap, dikalengkan, ataupun diasinkan. Bahkan, ada pula seafood yang dikonsumsi dalam kondisi mentah. Namun sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar konsumsi seafood saat hamil tak malah membahayakan mamil dan janinnya. 1. Hindari mengonsumsi seafood mentah karena dikhawatirkan bisa mengandung bakteri berbahaya, virus atau parasit seperti cacing pita, toksoplasmosis, salmonella. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi seafood (yang matang), mamil harus benar-benar yakin bahwa seafood tersebut sudah terbebas dari kotoran, kuman-kuman, dan virus-virus yang membahayakan mamil dan janin. Waspadai pula kandungan merkuri pada seafood, karena dapat memengaruhi perkembangan janin, khususnya sistem saraf. 2. Ikan asin dan ikan yang dikalengkan menggunakan bahan pengawet. Bahan pengawet yang berlebihan akan berdampak negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu, jangan terlalu sering mengonsumsi ikan asin ataupun yang dikalengkan. Dalam sekali konsumsi juga hanya boleh sedikit saja, ya, Ma. Khusus mamil yang menderita hipertensi (darah tinggi), sebaiknya tidak mengonsumsi ikan asin. Pasalnya, kandungan garam yang cukup tinggi akan memacu jantung berdebar lebih kencang dan meningkatkan tekanan darah. Dampak lebih lanjutnya, tekanan darah tinggi pada mamil berisiko bagi tumbuh kembang janin. Untuk amannya, pilih ikan asin teri karena umumnya menggunakan sedikit bahan pengawet dibandingkan ikan asin berukuran besar. Hindari pula ikan asin air tawar dan ikan asin peda, karena umumnya menggunakan bahan pengawet dalam jumlah lebih banyak.3. Ikan asap mengandung zat-zat gizi penting, seperti vitamin A dan D dan protein. Selain juga kaya akan vitamin B kompleks, terutama B6, B12, dan niasin. Mineral juga banyak terdapat dalam ikan asap, seperti: zat besi, yodium, fosfor, seng, kalium, selenium, dan asam lemak omega 3. Semua zat gizi tersebut diperlukan untuk perkembangan otak janin, mata, dan sistem saraf. Jadi mamil boleh saja mengonsumsi ikan asap, kecuali seafood asap yang didinginkan karena bahan makanan yang diasap umumnya menjadi media tumbuhnya bakteri, ditambah suhu yang dingin membuat perkembangan bakteri menjadi lebih luas.Lebih lengkapnya mengenai konsumsi seafood saat hamil dapat Mama baca di rubrik KEHAMILAN tabloid nakita edisi 907 yang terbit Rabu, 17 Agustus 2016 (edar sampai dengan Selasa, 23 Agustus 2016). Ahli gizi dari RSUD Ciawi, Bogor, Rahayuarti Fieraningtyas, SKM akan membahasnya untuk Mama, dari cara memilih seafood hingga mengolahnya. Tak ketinggalan, rubrik MENU menyajikan olahan seafood yang aman dan pastinya bergizi! (*)Utami Sri Rahayu/JE