Tabloid-Nakita.com – Saat hamil, makanan apa saja yang Mama suka? Makanan sehat atau makanan berlemak? Ngidam kerap dijadikan alasan Mama mengonsumsi makanan kurang sehat seperti makanan berlemak. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Genome Medicine mengungkapkan dampak ibu hamil makan berlemak.Baca juga: 6 masalah makan ibu hamil
Menurut penelitian ini, jumlah lemak yang Mama konsumsi dapat berpengaruh pada mikroba dalam usus janin. Campuran mikroba dalam usus ini dapat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Selain itu, mikroba juga memiliki fungsi untuk mengekstrak energi dari makanan. Jadi, pola makan Mama sangat penting dan perlu diperhatikan agar tidak berpengaruh buruk pada kesehatan bayi di kemudian hari.
Dalam penelitian ini, para peneliti mencatat pola makan lebih dari 150 wanita hamil. Para peneliti juga mencatat jumlah lemak dalam setiap makanan yang dikonsumsi. Hasilnya para wanita hamil ini mengonsumsi lemak sekitar 14% hingga 55% dengan rata-rata 33%. Beberapa ahli memang menyetujui bahwa lemak yang dikonsumsi harus sekitar 20% hingga 35% dari pola makan. Namun, lemak yang dikonsumsi haruslah lemak baik yang bisa didapatkan dari buah-buahan seperti alpukat.Baca juga: Ibu hamil tak perlu banyak makan
Ibu yang memiliki kandungan lemak tinggi dalam pola makan akan membuat bayi memiliki bakteri yang lebih sedikit. Hasilnya, bayi akan memiliki perkembangan sistem kekebalan tubuh yang buruk dan sulit mengubah makanan menjadi energi. Kjersti Aagaard, MD, seorang profesor di Baylor College of Medicine mengungkapkan penelitian ini diharapkan jadi perhatian oleh seluruh wanita hamil.Baca juga: Efek makanan pedas untuk ibu hamil
Studi ini sendiri belum membuktkan sebab dan akibat. Namun, setidaknya perlu ada pemahaman mengenai risiko dan dampak ibu hamil makan berlemak. Pola makan tidak hanya seputar kandungan nutrisi seperti asam folat dan zat besi. Makanan berlemak juga perlu dikontrol dan diperhatikan agar tidak berdampak pada kesehatan bayi di kemudian hari.(Niken/Fit Pregnancy)