Tabloid-Nakita.com - Mama pasti pernah mendengar istilah persalinan macet. Persalinan macet adalah suatu persalinan yang mengalamikemacetan dengan jangka waktu cukup lama atau lebih dari 18 jam pada persalinan anak pertama, dan 12 jam pada persalinan berikutnya sehingga dapat menimbulkan komplikasi, baik pada Mama maupun janinnya. Oleh karena itu, persalinan macet perlu penanganan segera.
Pertolongan dengan menggunakan alat bantu vakum atau forsep dilakukan bila pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah turun. Namun, bila kepala janin tidak turun juga atau pembukaan tidak lengkap, umumnya langsung dilakukan tindakan operasi. Tindakan operasi juga dilakukan bila kondisi janin sudah gawat (gawat janin). Ini dapat diketahui dari hasil rekaman CTG.
Umumnya, ada tiga faktor penyebab persalinan macet, yakni:
1. Tenaga saat persalinanDikenal dengan istilah his. His yang tidak normal, baik kekuatan maupun sifatnya, dapat menghambat kelancaran persalinan. His pada fase awal (pembukaan 0—3 cm) umumnya masih lemah, tapi memasuki fase aktif (3—10 cm/pembukaan lengkap) sudah menguat.
Hambatan pada his ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya:* Primer, bila tidak terjadi his sama sekali. Bisa disebabkan oleh kelainan fisik, entah karena kurang gizi, anemia atau mama hamil menderita penyakit lain atau ada kelainan pada rahimnya.* Sekunder, bila pada awalnya his bagus, yaitu kuat dan teratur, lantas hilang.
2. Bentuk panggulBentuk dan ukuran panggul sangat menentukan kelancaran persalinan. Normalnya, panggul perempuan berbentuk ginekoid (bulat telur). Ketidaknormalan bentuk panggul, seperti bentuk panggul segitiga atau bengkok, dapat mengakibatkan terganggunya jalan lahir saat persalinan.
3. Ukuran dan posisi janinUkuran janin yang terlalu besar bisa tidak dapat melalui jalan lahir. Posisi janin, misal, kepala yang tengadah juga mengakibatkan janin tidak bisa melalui jalan lahir karena ukurannya menjadi lebih besar.
Itulah tiga penyebab persalinan macet. Agar bisa mendeteksi sedini mungkin bila ada kelainan pada kehamilan, rajin-rajinlah kontrol kehamilan ya, Mam.
(Utami Sri Rahayu)