Tabloid-Nakita.com – Cairan ketuban jadi unsur penting dalam kehamilan yang perlu diperhatikan. Pada trimester ketiga menjadi waktu penting karena menjelang masa persalinan. Tahukah Mama bahwa pada trimester ketiga Mama berisiko mengalami air ketuban berlebihan saat hamil. Rentang normal cairan pada trimester ini adalah sekitar 800 hingga 1.000 ml dengan lebar perut 5 hingga 25 cm.Baca juga: Tanda-tanda pecah ketuban
Kondisi air ketuban berlebih biasa disebut polihidramnion. Apa yang menyebabkan kondisi ini? Ada beberapa penyebab Mama mengalami kondisi ini. Biasanya ada infeksi kerusakan atau fungsi organ penting seperti ginjal. Kondisi ini juga bisa disebabkan masalah detak jantung janin serta Mama yang mengalami diabetes.Baca juga: Ketuban pecah dini, ini penyebab dan dampaknya
Lalu, apakah risiko ketuban berlebih terhadap kelahiran? Persalinan prematur dan ketuban pecah dini menjadi kondisi yang mungkin terjadi. Selain itu, air ketuban yang berlebihan juga menyebabkan janin bergerak dengan posisi yang tidak normal. Artinya, posisi janin bisa saja sungsang sehingga berpeluang untuk melakukan operasi caesar.
Maka dari itu, pemanatauan terhadap janin sebelum proses melahirkan sangat penting. Ada risiko yang bisa terjadi seperti plasenta yang terpisah sebelum bayi lahir dan pendarahan setelah melahirkan. Mungkin kondisi ini sangat menakutkan, tetapi Mama tak perlu khawatir sebab kondisi ini bisa dicegah dengan pemantauan berkala.Baca juga: Air ketuban berlebihan, berbahayakah?
Air ketuban berlebihan saat hamil yang dapat berisiko terhadap kehamilan biasanya yang sudah melewati batas maksimal cairan ketuban. Dokter biasanya sudah mewanti-wanti kondisi ini agar Mama tidak mendapatkan risiko yang cukup berat. Jika sudah ada indikasi kelebihan cairan, dokter akan merekomendasikan untuk menjaga kehamilan seperti pola makan dan aktivitas fisik.(Niken/Fit Pregnancy)