Tabloid-Nakita.com - Bagi kita, kegiatan bungkus-membungkus mungkin tampak begitu sederhana dan membosankan. Namun bagi si batita, aktivitas ini bisa memberikan berbagai sensasi tersendiri. Saat ia melipat kertas, akan ada bunyi keresek-keresek yang baginya terdengar istimewa. Lalu ada benda yang tadinya terlihat jadi tiba-tiba “hilang” di dalam bungkusan.
Saat anak memegang kertas, melipat, membungkus, meratakan bungkusan, kemampuan motorik halusnya akan terangsang. Jari jemarinya akan lebih lihai bergerak dan berkoordinasi. Keterampilan ini akan mendukung kemampuan anak kelak saat masuk TK atau sekolah dasar.
Kemampuan koordinasi antara gerak tangan dengan mata juga lebih harmonis. Sewaktu ia menyelesaikan bungkusannya, konsentrasi anak juga terlatih. Indra sentuhannya akan lebih peka, terlebih bila saat membungkus ia menggunakan berbagai media; dari koran, kertas folio, plastik, atau kain.
Supaya aktivitas membungkus lebih bermanfaat untuk anak, Mama Papa bisa memvariasikan dengan aktivitas lain. Minta anak membungkus beberapa benda kemudian ajaklah ia bermain dagang-dagangan. Anak jadi penjual, Mama/Papa sebagai pembeli. Beraktivitaslah seperti pedagang dan pembeli di pasar. “Berapa harganya? Mama mau beli.”
Biarkan anak menjual dagangannya sesuai keinginannya, yang penting proses bermainnya berjalan. Saat membayangkan dirinya sebagai penjual dan melihat Mama/Papa sebagai pembeli, imajinasinya akan berkembang. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksinya pun ikut terstimulasi.
Ajaklah teman sebayanya untuk melakukan permainan membungkus dan dagang-dagangan ini. Lewat bermain bersama akan tercipta interaksi satu sama lain yang akan memberikan pengalaman pada anak tentang bagaimana berinteraksi dengan temannya. Bisa saja saat bermain terjadi keributan kecil, anak yang satu mengambil kertas anak yang lain. Situasi ini bisa Mama gunakan untuk menstimulasi kemampuan anak untuk berbagi, berempati, bekerja sama, dan mencari solusi bersama.
Intinya, banyak hal yang bisa didapat lewat aktivitas ini. Setelah bermain, ajak anak membereskannya kembali kertas dan benda atau mainannya. Hal ini mengajari anak berdisiplin dan bertanggung jawab terhadap apa yang sudah ia lakukan. Bila kebiasaan ini ditanamkan dengan baik sejak dini, kemungkinan besar akan terbawa terus hingga dewasa. Selamat bermain bersama si kecil!
(Irfan Hasuki)