Waspada Gejala dan Tanda Kejang pada Bayi

By Gisela Niken, Rabu, 10 Agustus 2016 | 07:00 WIB
Waspada Gejala dan Tanda Kejang pada Bayi (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Ketika mendengar kata kejang, Mama mungkin membayangkan tubuh yang gemetar dan sedikit menyentak. Namun, hal ini cukup berbeda dengan baik. Gejala dan tanda kejang pada bayi jauh lebih lembut sehingga kadang Mama tidak menyadari adanya gangguan ini pada bayi. Terdapat berbagai macam kejang dan memiliki tanda yang beda pula.Baca juga: Anak kejang, tidak boleh diberi kopi?

Jenis paling umum adalah kejang demam.  Biasanya diikuti panas tinggi dan diikuti dengan hentakan pada tubuh. Bayi juga cenderung memutar mata saat mengalami kejang demam.Jenis lainnya adalah kejang infantil. Kejang ini biasa terjadi pada bayi usia 4 hingga 8 bulan. Bayi cenderung membungkuk ke depan atau melengkungkan punggung. Lengan dan kakinya juga cenderung kaku.

Kejang jenis lain adalah kejang fokal. Bayi akan berkeringat, muntah dan menjadi pucat. Gejalanya juga diikuti kaku beberapa bagian tubuh seperti jari tangan, lengan dan kaki. Jika makin parah, bayi bisa mengalami tersedak hingga kehilangan kesadaran. Sebagian bayi yang mengalami gejala tipe ini juga dapat berteriak hingga menangis.Baca juga: Mengatasi dan mencegah demam pada anak

Ada pula beberapa jenis kejang yang mungkin tidak menunjukkan gejala yang terlihat. Biasanya bayi akan menatap ke langit-langit seperti melamun. Selain itu, bayi terlihat berkedip dengan cepat sambil terlihat mengunyah. Sementara itu, kejang juga bisa ditandai dengan kehilangan otot sehingga bayi seakan lemas dan tidak responsif.Baca juga: Kejang demam pada anak

Aneka gejala dan tanda kejang pada bayi harus segera ditangani oleh dokter. Saat kejang, Mama bisa mengambil video untuk ditunjukkan pada dokter agar dapat menganalisis penyebab kejang. Saat bayi kejang, jauhkan ia dari benda berbahaya di sekitarnya. Ubah posisi bayi ke samping agar mencegah ia tersedak kalau mengeluarkan cairan dari mulut. (Niken/Parents)