Kekhawatiran Mama Selama Menyusui

By Ipoel , Selasa, 8 April 2014 | 08:00 WIB
Kekhawatiran Mama Selama Menyusui (Ipoel )

TabloidNakita.com - Menyusui adalah aktivitas sangat penting bagi mama untuk sang bayi. Sayang, sebagian Mama mengalami kekhawatiran saat hendak menyusui. Umumnya, kecemasan atau kekhawatiran itu disebabkan oleh stres yang dialami Mama seusai melahirkan. Penelitian oleh Dwenda Gjerdingan MD, MS yang dilakukan di AS menyebutkan, ada 13 persen dari ibu-ibu yang menyusui mengalami stres, umumnya karena kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul seputar ASI dan aktivitas yang menyertainya (http://www.livestrong.com/article/116838-anxiety-lactation). Angka ini, menurut Gjerdingan bisa meningkat bila penelitiannya diperluas kepada ibu-ibu yang memang mengalami post-partum blues sehabis melahirkan.Apa sajakah bentuk kekhawatiran tersebut, berikut di antaranya:1. Masih Sakit Usai Melahirkan, Langsung Menyusui Kekhawatiran ini umumnya dialami ibu seusai bersalin, utamanya bersalin sesar. Sebagai reaksi dari rasa sakitnya itu, muncul rasa cemas tentang kemampuannya menyusuinya. “Mampukah saya dengan rasa sakit ini menyusui bayi; payudaraku terasa bengkak, apakah akan sakit bila menyusui;mampukah aku menggendong bayiku agar dia bisa menyusui”, adalah sejumlah kekhawatiran-kekhawatiran fisik yang mungkin timbul.Yang Perlu Diketahui:Tidak ada yang perlu mama khawatirkan tentang rasa sakit yang muncul. Yakinlah, Mama dapat menyusui seusai melahirkan. Konsumsilah obat-obatan antinyeri yang direkomendasikan dokter. Percayalah, obat itu tidak akan mempengaruhi produksi ASI dan kesehatan janin. Cari juga posisi menyusui yang tepat, sehingga Anda nyaman (tidak menimbulkan nyeri). Bila perlu, gunakan bantal atau alas untuk melindungi bekas operasi.  2. Khawatir Bayi Tidak Bisa Menyusui 

   Kekhawatiran ini muncul karena kondisi bayi. Contohnya, meski bayi sudah memiliki refleks mengisap puting ASI ibu sejak lahir, tapi boleh saja ia mengalami kesulitan saat melakukannya. Perjuangan si bayi melakukan isapan bayi pertama kali bisa membuat ibu khawatir, apakah anaknya akan sukses menyusui atau tidak. Yang Perlu Diketahui:Tumbuhkan keyakinan pada diri Mama, setiap bayi memiliki insting alami untuk mencari puting ibunya. Meski demikian, dalam proses menyusui berikutnya, ada bayi-bayi yang memang harus belajar, bagaimana menyusu dengan benar kepada ibu agar bisa makan dengan benar pula. Pelajari teknik menyusui yang tepat dan benar. Ikutikelas laktasi yang kerap diadakan rumah sakit, klinik, posyandu, dan lain-lain. Ajak serta pasangan untuk mengikuti kelas laktasi. 3. Bisa ASI Eksklusif Setelah Cuti Habis    Selain kekhawatiran fisik, ibu juga bisa cemas karena hal-hal yang bersifat psikis. Misalnya, ibu khawatir apakah bisa tetap meneruskan ASI eksklusif setelah masa cuti kerja habis. Keraguan akan kesibukan yang muncul, merepotkan atau tidak ada kulkas di kantor sering membuat ibu seperti ingin cepat berpaling ke susu formula. Yang Perlu Diketahui:Mama harus meyakini, kuatkan tekad dan bulatkan niat untuk memberikan ASI eksklusif sebagai makanan terbaik bagi bayi. Anggaplah ini hadiah paling berharga yang bisa ibu berikan pada anak-anaknya. Ingat juga, banyak ibu bekerja yang sukses memberikan ASI hingga 2 tahun karena sebenarnya banyak kiat yang bisa dilakukan. Seperti membawa botol-botol kosong steril untuk tempat ASI perah, menyediakan termos berisi es batu serta mesin perah ASI yang direkomendasi. Jangan khawatir karena sekarang ada ketentuan bahwa semua kantor wajib menyediakan ruang khusus untuk menyusui. Bila memungkinkan, bawa bayi ke kantor atau menjemputnya dari rumah untuk disusui di kantor.