TabloidNakita.com - Depresi tidak lagi monopoli orang dewasa. Jika tidak ditangani dengan benar, akibatnya gawat, lho! Anak berpotensi menjadi sakit jiwa ketika dewasa nanti. Ada dua penyebab depresi pada anak, yakni internal dan eksternal. Menurut Suhati Kurniawati, psikolog perkembangan anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, faktor internal bisa karena genetik atau kelainan biologik. Faktor riwayat keturunan ini menyumbang 50% peluang depresi pada anak. Ini berarti anak-anak yang orangtuanya menderita depresi ada kemungkinan akan terkena depresi juga jika pemicunya muncul. Sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan sang anak sendiri. Yang paling dekat adalah jika terjadi konflik di keluarga. Agar anak terhindar dari depresi, ada cara mudah untuk membuat anak bahagia, yaitu: 1. Bercandalah! Bercanda membuat anak tidak tegang. Menurut penelitian yang di Economic and Social Research Councils Festival of Social Science tahun 2011, ketika orangtua bercanda maka anak dipancing untuk kreatif. 2. Pernikahan stabil, anak tidur nyenyak Berdasarkan penelitian yang terbit di jurnal Child Development Mei 2011 disebutkan bahwa orangtua yang pernikahannya stabil akan sangat membantu anaknya tidur nyenyak. Mereka yang orangtuanya bertengkar biasanya tidur tidak teratur. 3. Dekatkan dengan ibu Dekat dengan ibu bisa membuat anak bahagia. Menurut penelitian tahun 2010 yang rilis di jurnal Child Development, dekat dengan ibu membuat anak pria tidak bermasalah di sekolah. Selain itu penelitian lain yang dirilis tahun 2010 menyebutkan bahwa anak-anak yang dekat dengan ibunya ketika dewasa akan lebih stabil dalam menjalin hubungan romantis. Ini menurut Constance Gager dari Montclair State University di NewJersey. 4. Jangan terlalu ketat cara mendidik anak yang disesuaikan dengan kepribadian anak ternyata membuat si anak mengalami risiko depresi lebih rendah ketimbang anak yang dididik terlalu ketat. Ini adalah hasil penelitian yang terbit Agustus 2011 lalu di Journal of Abnormal Child Psychology.
Sudah paham kan Mam, cara mengetahui depresi pada anak?
sumber : intisari