Vaksin IPD

By Ipoel , Rabu, 17 April 2013 | 23:00 WIB
Vaksin IPD (Ipoel )

Pneumokokus adalah suatu penyakit infeksi yang kerap diidap para bayi dan balita. Contohnya, bila si kecil, sakit congek atau dalam istilah medis radang telinga tengah (otitis media), itu adalah akibat infeksi pneumokokus ini. Pneumonia (peradangan saluran napas bagian bawah pada jaringan paru) yang banyak dialami anak juga akibat infeksi pneumokokus juga meningitis atau radang selaput otak.

Tingginya angka bayi dan balita yang terinfeksi pneumokokus lebih dikarenakan sistem imun atau daya tahan tubuh anak belum berkembang sempurna, sehingga bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuhnya. Apalagi bakteri streptococcus pneumoniae---penyebab infeksi pneumokokus---dengan mudah ditemukan di mana saja, beterbangan dan melayang-layang di udara. Hidupnya dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Bakteri ini pun dapat ditemukan pada tenggorokan dan rongga hidung dewasa, anak, dan bayi sehat. Tanpa keluhan dan tanpa gejala. Namun, pada  anak dan bayi yang tidak memiliki daya tahan tubuh baik, bakteri tersebut dapat menyebabkan terjadinya infeksi pneumokokus dan dapat menular dengan cepat melalui  batuk atau bersin. Penyebaran juga dapat terjadi ketika bayi/anak memasukkan tangan ke dalam mulut setelah kontak langsung dengan benda di sekitarnya yang telah terkontaminasi. Dengan demikian, sangat sulit menghindari bakteri yang satu ini, sebab dapat terhirup atau masuk ke dalam tubuh anak kapan saja. Di rumah saat ia terlelap tidur, di sekolah saat ia bermain, atau bahkan di tempat umum saat berjalan-jalan. 

Lalu bagaimana menangkal bakteri streptococcus pneumoniae yang sulit dihindari itu? Vaksinasi bisa menjadi solusi. Semakin dini vaksin pneumokokus dilakukan akan semakin baik. Vaksin yang direkomendasikan adalah vaksin IPD (Invasive Pneumococcal Disease) dan disarankan diberikan pertama kali pada bayi kurang dari 6 bulan.  Vaksinasi diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak 2 bulan, mulai usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Selanjutnya  dilakukan pengulangan sebagai penguat (booster) pada usia 14-15 bulan.

Bila usia bayi sudah lebih  6 bulan dan terlewat, disarankan pemberian vaksin dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak antar pemberian 2 bulan dan diulangi saat anak usia 15 bulan. Bila anak usia 12–24 bulan, cukup diberikan 2 kali tanpa penguat (booster). Usia 2 – 4 tahun cukup diberikan 1 kali tanpa penguat (booster). Menurut penelitian, pemberian vaksin IPD pada anak usia sebelum 6 bulan, 90% efektif mencegah terjadinya penyakit meningitis ataupun radang paru  akibat pneumococcus. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan efektivitas vaksin IPD dalam mencegah penyakit otitis media.