Vaksin Kombinasi

By Ipoel , Minggu, 3 Maret 2013 | 22:00 WIB
Vaksin Kombinasi (Ipoel )

Apa sih yang disebut vaksin kombinasi? Vaksin kombinasi adalah vaksin yang dalam sekali penggunaannya dapat memberikan perlindungan bagi bayi dan anak-anak terhadap beberapa penyakit sekaligus. Vaksin kombinasi mulai dikenal pada 1949, ketika vaksin yang berisi difteri, tetanus, dan pertusis (DPT) pertama kali diluncurkan. Seiring penelitian dalam bidang vaksin yang terus berjalan, penemuan kombinasi vaksin baru juga terus bermunculan sehingga dikenallah beberapa vaksin kombinasi seperti DTPIPV (1959), juga ada MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, rubela (1971), dan yang terakhir pneumo 23 (1983). Malah, kini ada yang disebut vaksin kombinasi 5 in 1, yakni 5 vaksin diberikan sekaligus dalam satu kali suntikan  untuk 5 penyakit yakni difteri, pertusis, tetanus, polio, dan meningitis (radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenza tipe B). 

Vaksin kombinasi bisa diberikan beberapa kali. Untuk pemberian pertama kali, vaksin kombinasi dilakukan minimal di usia 6 minggu dan maksimal 2 bulan. Untuk pemberian berikutnya bisa di usia 4 bulan, 6 bulan, dan 18 bulan. Khusus vaksin polio dan DPT (tidak termasuk vaksin HiB) perlu dilakukan booster (pengulangan) di usia 5 tahun, kemudian vaksin DPT harus dilakukan booster lagi di usia 12 tahun.

The Advisory Committee on Immunisation Practices (ACIP), komite imunisasi di Amerika Serikat merekomendasikan, vaksin kombinasi yang memberikan perlindungan efektif atas sejumlah penyakit dengan injeksi tunggal dapat digunakan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi secara tepat waktu. Pernyataan ini dimuat dalam Centers for Disease Control and Prevention, MMWR, 1999.

Perkembangan ilmu kesehatan anak, dalam hal ini vaksin, terdiri atas tiga kecenderungan. Pertama, mencari vaksin yang lebih murni, lebih aman, dan lebih efektif. Kedua, jumlah vaksin yang meningkat, termasuk program imunisasi rutin akibat risiko gangguan kesehatan yang lebih banyak dari lingkungan. Terakhir, pemikiran tentang pentingnya penggunaan kombinasi yang bisa menghantarkan lebih banyak vaksin dengan sedikit suntikan.