Pentingnya Suasana Tenang

By Ipoel , Minggu, 21 Oktober 2012 | 22:00 WIB
Pentingnya Suasana Tenang (Ipoel )

Suasana tenang yang dibutuhkan bayi biasanya identik dengan aktivitas tidur. Hal ini tidaklah salah. Tidur lelap dalam keadaan tenang memang sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembang­an bayi. Itulah mengapa, pada usianya yang masih hitungan bulan, bayi membutuhkan waktu lebih lama untuk tidur dibanding­kan dengan anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. Jika anak-anak membutuhkan sekitar 12 jam dan orang dewasa sekitar 6-8 jam, maka bayi membutuhkan lebih dari 14-16 jam untuk tidur. Biasanya 8 jam di siang hari dan 8 jam di waktu malam.

Dari segi kesehatan, bayi yang tidur dalam keadaan nyenyak dan tenang, umumnya memiliki berat badan yang relatif stabil dan selalu menunjukkan peningkatan sesuai dengan standarnya. Ini lantaran kebutuhannya untuk tidur sudah terpenuhi, baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu, tidur yang nyenyak dalam suasana tenang juga dibutuhkan bayi karena kondisi otak akan lebih maksimal ketika seseorang dalam keadaan tidur. Dengan tidur, sel-sel otak mengalami kebugaran yang sangat menentukan kemampuan berkonsentrasi dan menerima rangsangan belajar.

Tak demikian halnya apabila tidur bayi terganggu oleh suasana bising atau suara berisik. Tandanya, bayi terbangun dalam keadaan rewel. Padahal, bayi yang gampang rewel dan lelah karena kualitas tidurnya kurang, biasanya akan terganggu pula aktivitas lainnya, termasuk ketika ia disusui atau disuapi makanan pendamping ASI. Lebih lanjut, gangguan tersebut pasti akan berpengaruh pula pada kesehatan tubuhnya, antara lain menurunnya daya tahan tubuh. Bayi yang kesehatannya terganggu biasanya lebih sulit untuk menerima stimu­lasi belajar atau rang­sangan.

Dari hasil penelitian Dr. Terman, seorang psikolog yang menggunakan tes inteligensi (IQ) Stanford Binet terhadap 3.000 anak diketahui, salah satu hal yang signifikan memengaruhi tingginya tingkat inteligensi mereka adalah pola tidur yang sehat di malam hari. Pola tidur tersebut mencakup kualitas tidur yang diperoleh maupun adanya keteraturan jam tidur. Bayi yang lelah karena tidurnya terganggu akibat suara yang mengagetkan atau juga suara bising, terbukti cenderung menunjukkan beberapa gejala. Di antaranya rewel, sensitif, mudah marah, serta mengalami gangguan makan dan konsentrasi. Bahkan, ada juga hubung­annya dengan peningkatan diagnosis gangguan konsentrasi dan hiperaktivitas (ADHD).