Uhuk..uhuk..si kecil kerap batuk seusai menyusui. Mengapa? Boleh jadi bayi sangat bersemangat minum atau aliran ASI yang deras tidak diimbangi dengan kecepatan bayi menelan. Kondisi ini juga kadang dialami bayi yang baru mulai belajar menyusui. Keadaan ini akan berkurang setelah bayi beristirahat sejenak, lalu melanjutkan minumnya. Lama-kelamaan kebiasaan ini menghilang seiring dengan pertambahan usia, sebab bayi sudah terbiasa dengan pola minumnya. Orangtua perlu waspada bila bayi mengalami batuk yang tidak berhenti, menjadi sesak napas, atau muntah berulang sesudahnya. Bila tanda-tanda ini muncul, segera konsultasikan ke dokter. Untuk mencegah hal tersebut berulang, berikut beberapa posisi menyusui yang bisa dipilih:
1. Berbaring
- Posisi ini membuat ibu bisa beristirahat.
- Paling tepat setelah operasi sesar.
- Jaga agar hidung bayi tetap di depan puting ibu, bayi tidak perlu menolehkan lehernya untuk mencapai payudara.
- Rasakan bayi mengisap payudara.
2. Posisi cradle.
- Lengan bawah bayi di samping ibu, tidak berada di antara dada bayi dan ibu.
- Jaga agar kepala bayi tidak terlalu jauh masuk ke dalam siku ibu, sehingga payudara tertarik ke satu arah. Ini menyebabkan bayi sulit untuk tetap melekat.
3. Posisi silang (cross arm position).
- Posisi ini tepat untuk bayi kecil atau bayi sedang sakit, karena ibu bisa mengontrol kepala dan tubuh bayi yang sedang belajar menyusui.
- Jangan pegang kepala bayi terlalu kuat sehingga membuatnya sulit bergerak.
4. Posisi di bawah lengan (underarm position).
- Posisi ini tepat untuk bayi kembar.
- Memungkinkan ibu melihat pelekatan dengan baik.
- Jaga agar leher bayi tidak tertekuk, sehingga memaksa dagunya ke payudara.