Mengingat tak boleh ada yang masuk selain ASI, maka sejak bayi lahir harus dikenalkan dengan ASI. Salah satu cara yang saat ini gencar dikampanyekan oleh Depkes dan berbagai institusi di bawahnya adalah Inisiasi Menyusu Dini (IMD), yaitu memberikan kesempatan keada bayi yang baru saja lahir untuk menyusu pada ibunya. Caranya, bayi diletakkan di atas perut ibu, lalu dengan usaha sendiri dibiarkan mencari puting susu ibunya. Pada dasarnya, bayi memiliki insting untuk menyusu, sehingga dalam beberapa menit kemudian ia dapat menemukan puting susu dan mengisapnya.
IMD memberikan manfaat yang sangat besar pada bayi baru lahir. Dengan mengenalkan bayi pada sebuah usaha keras untuk mendapatkan puting susu, diyakini dapat menciptakan anak yang lebih tangguh. Bayi pun akan merasa jauh lebih dekat dengan ibunya karena kulit yang pertama ia sentuh adalah kulit ibunya dan ibunya pula yang memberinya makan pertama kali. Selain itu, saat menyusu pertama kali, bayi mendapatkan kolostrum yang merupakan makanan kaya zat gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi lebih optimal.
Setelah itu, pemberian ASI dilakukan berdasarkan kebutuhan dan keinginan bayi atau disebut dengan on demand. Selama bayi meminta ASI, maka ibu harus memberikannya, jadi tak perlu menjadwal kapan bayi harus minum ASI dan kapan tidak. Pasalnya, adakalanya bayi belum terlalu kenyang namun keburu mengantuk dan tidur, lalu sebentar kemudian terbangun lagi dan meminta susu. Sebaliknya, adakala ia terlalu lama tidur dan cukup kehausan sehingga menyusunya menjadi lebih lama. Khusus bayi baru lahir, terutama usia 1—14 hari, setiap 1—2 jam harus diberi ASI supaya daya tahan tubuhnya terjaga, kebutuhan cairannya terpenuhi, dan kadar bilirubinnya terkontrol.
TAHAPAN IMD
Tentunya, agar ibu dapat melakukan IMD, maka jauh hari sebelum melahirkan, ibu harus mengomunikasikan keinginan tersebut kepada dokter, pihak rumah sakit, atau klinik. Tak sulit kok, Bu, melakukan IMD. Yang dibutuhkan hanyalah kesabaran dan kesungguhan ibu untuk melakukannya. Berikut tahapan IMD.
1. Usai dilahirkan, bayi dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih) karena vernix berguna untuk menyamankan kulit bayi.
2. Tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu. Supaya bayi tidak kedinginan bisa dipakaikan topi atau diselimuti bersama ibunya.
3. Biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibunya. Jangan dipaksa atau diarahkan karena ia punya insting untuk menemukannya sendiri. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 15—30 menit.
4. Biarkan beberapa saat kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu hingga proses menyusu selesai.
5. Selesai menyusu, barulah bayi dibersihkan, ditimbang, dinilai skor APGAR-nya, diselimuti, dan lainnya.