Kenapa Gigi Anakku Belum Tumbuh Lagi?

By Ipoel , Minggu, 3 November 2013 | 08:00 WIB
Kenapa Gigi Anakku Belum Tumbuh Lagi? (Ipoel )

Gigi bawah copot dibuang ke genteng. Kalau gigi atas yang copot, berarti dibuang ke tanah. Karena teringat perkataan itu, seorang anak berkata, “Ayah! Aku salah buang, gigi atasku malah dibuang ke genteng. Gimana dong?” Karena si ayah pembaca setia nakita, dengan bijak dia memberikan pengertian, “Tak mengapa, Nak, nanti gigi tetapmu pasti keluar, kok. Sekarang yang penting harus rajin sikat gigi dan makan makanan bergizi. Oke?”

Perkataan si ayah memang benar, setelah gigi susu tanggal, tempatnya akan digantikan oleh gigi tetap. Proses ini terjadi mulai usia 6 tahun dan berakhir ketika si kecil 13 tahun, sering disebut sebagai periode gigi campur, yaitu masa peralihan saat tanggalnya gigi susu dan erupsi (munculnya) gigi tetap. Walau demikian, pertumbuhan gigi setiap anak tak dapat disamakan. Berbagai sumber menyebutkan, rentang usia berbeda untuk periode gigi campur. Ada yang mengatakan usia 5,5—11 tahun, 6—11 tahun, atau yang tadi itu, 6—13 tahun.

 

JANGAN DICABUT

Satu hal yang harus dipahami, karena gigi susu adalah gigi sementara, tentu akan tanggal atau copot. Karena itu, menurut dr. Sjahril Noerdin MS, Sp.KGA. Cert.(A’dam), dari RS Premier Bintaro, gigi susu tidak perlu dicabut. Toh, dia akan tanggal dengan sendirinya, jika gigi tetap sudah mendorongnya. Gigi susu yang rusak lantas  dicabut lebih awal justru akan mengakibatkan susunan gigi tetap anak jadi berantakan. “Kenapa? Karena gigi susu inilah yang menuntun keluarnya gigi tetap supaya dapat tumbuh pada tempatnya dan menjaga pertumbuhan lengkung rahang,” jelas Sjahril.

Bila gigi susu tanggal sebelum saatnya, baik karena karies ataupun dicabut, maka gigi tetap yang akan tumbuh tidak mempunyai petunjuk, sehingga sering salah arah dan membuatnya tumbuh tidak pada posisi ideal. Selain itu, pertumbuhan rahang yang “ditinggal” gigi susu jauh sebelum saatnya, akan terganggu. Lengkung rahang akan menyempit sehingga tidak cukup untuk menampung semua gigi dalam susunan yang  teratur. Akibatnya, susunan gigi-geligi menjadi tidak beraturan alias crowded.

Nah, mengingat pentingnya fungsi gigi susu bagi pertumbuhan dan perkembangan gigi anak kelak, kondisi gigi susu anak yang mengalami kerusakan (keropos), sebaiknya dirawat demi  mempertahankan keberadaannya. Tentu hal ini membutuhkan penanganan ahli, yakni dokter gigi.

 

BERI MAKANAN LUNAK

Saat giginya goyang, beberapa anak akan mengeluh sakit, apalagi ketika ia harus mengunyah makanan. Untuk mengurangi ketidaknyamanan itu, anjur Sjahril, jika yang goyang adalah gigi sebelah kanan, maka usahakan anak mengunyah dengan gigi sebelah kiri dulu, dan sebaliknya. Bila ada beberapa gigi yang goyang dan anak sulit mengunyah, berikan ia makanan yang lebih lunak, tapi tetap bergizi baik. Katakan padanya, yang ia rasakan adalah hal yang wajar dan ketidaknyamanannya itu akan segera berlalu ketika gigi tetapnya sudah muncul. Sebaliknya, jika gigi tetap sudah muncul, namun gigi susu belum juga goyang, segera konsultasikan kondisi ini ke dokter gigi. Tindakan akan dilakukan sesuai kasus. Umumnya gigi susu akan dicabut agar tidak menghambat pertumbuhan gigi tetap. Jika dibiarkan saja, pertumbuhan gigi tetap akan terganggu, bisa menjadi gingsul.

Semoga membantu!

Gazali Solahuddin