Anda mungkin sudah paham kalau kemampuan bayi ibarat spons yang bisa menyerap informasi apa saja yang dilihat dan didengar meski belum bisa memberikan respons balik. Gawatnya, hal-hal sepele seperti mimik wajah Anda pun akan direkam dalam memorinya. Dari orangtuanyalah bayi akan belajar segala hal termasuk bersikap ramah. Senyum hangat Anda, pelukan cinta, sapaan lembut akan menjadi modal baginya untuk belajar bagaimana bersikap pada orang lain. Jadi, cobalah selalu bersikap ramah, kalau ingin si kecil juga ramah. Tapi kalau orangtua selalu bersikap jutek? No comment, deh!
Jangan salah, meski saat lahir bayi akan menangis keras, tapi sesaat setelah berada dalam dekapan orangtuanya, ia akan melemparkan senyum pertamanya. Mengapa harus menanti dalam dekapan orangtua? Sebab kemampuan penglihatan bayi baru lahir terbatas 20-25 cm. Begitu Anda mendekap dan mencium wajahnya sambil tersenyum, saat itulah untuk pertama kalinya ia akan menirukannya dan belajar bersikap ramah pada orangtunya. Menyenangkan sekali bukan?
Setelah itu ia akan menikmati bergesekan kulit dengan ibunya, terutama saat minum ASI. Ia belajar berbagi cinta dengan tulus. Bayi senang sekali melakukan kontak mata dengan orangtuanya. Coba sesekali amati dengan saksama sinar matanya, Anda akan menyaksikan betapa ia mengagumi orangtuanya. Saat beradu pandang, ia sebenarnya sedang mencoba menirukan apa yang dilakukan orangtuanya. Jadi pastikan saat kontak mata itu Anda memberikan seulas senyum, menatapnya dengan penuh cinta serta membisikkan segala doa baik baginya. Momen itu adalah bagian dari awal proses belajarnya.
Karena keterbatasan kemampuannya, yang bisa dilakukan bayi untuk merespons keramahan orangtuanya adalah dengan menggoyang-goyangkan badan, menjulurkan lidah, memainkan mulut, membuka tangan dan melebarkan jari. Ia juga sudah bisa menunjukkan emosi melalui gerakan otot wajah yang tepat. Tak percaya? Coba dekatkan wajahnya sambil tersenyum, ia akan balas dengan menarik otot wajahnya membentuk senyum, tapi kalau Anda tega, ya- coba keluarkan suara keras/bernada kasar, seketika ia akan menarik otot wajahnya untuk menunjukkan kemarahan atau bakan menangis sebagai bentuk protes.