Nakita.id - Para ahli tumbuh-kembang anak meyakini, bayi sudah bisa berkomunikasi jauh sebelum ia bisa mengucapkan kata pertamanya.
Bahkan, menurut Clare Bolton dari National Literacy Trust, bayi sudah siap berkomunikasi sejak lahir. “Bayi menggunakan gerakan, ekspresi wajah dan suara untuk mencoba berkomunikasi,” papar Bolton seperti dikutip Dailymail.co.uk.
Senada dengan Bolton, psikoterapis dan pakar bahasa tubuh, Vivien Sabel, dalam bukunya The Blossom Method mengungkapkan, di usia dini kemampuan komunikasi yang berkembang pesat adalah bahasa non verbal.
(Baca juga : Ini Lucunya Wajah Ekspresif Seorang Bayi Usia 4 Bulan)
Vivien terlahir dari seorang ibu yang tuna rungu. Vivien kecil berusaha membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah mamanya. “Saya belajar untuk menemukan nuansa dalam ekspresi dan gerakan Mama. Saya tahu jika ia kesal, marah, riang atau gembira.
Saya dapat membedakannya." Vivien menegaskan, kita tak perlu memiliki gelar untuk bisa membaca tanda-tanda seperti ini, hanya butuh mempelajari wajah bayi kita. Vivien mengamati ratusan bayi—termasuk Blossom anaknya--selama enam tahun penelitian untuk bukunya.
Seperti kata Vivien, kita bisa menafsirkan ekspresi bayi entah itu sedang senang, lapar, ingin bermain atau bahkan marah.
(Baca juga : Priceless! Begini Ekspresi Ibu Ketika Melihat Bayinya Lahir)
“Saya melihat pola untuk gerakan-gerakan dia lapar, ingin buang air, lelah, atau ingin disayang. Ketika popok buah hatinya penuh, si kecil akan menjulurkan lidah dan berbentuk runcing.
Setelah mengetahui tanda-tanda tersebut, kita bisa melakukan sesuatu memenuhi kebutuhannya sehingga ia tetap merasa nyaman. Terkait interaksi dan berkomunikasi dengan bayi, Vivien dalam bukunya menjelaskan tiga prinsip yaitu:
(Baca juga : Ternyata, Ini Rahasia Membuat Bayi Cerdas)
- Amati eskpresi wajah si kecil.
- Bertingkahlah seperti “cermin” dengan mengikuti mimik si kecil sebagai upaya memberitahukan bahwa kita mengerti apa yang ia maksud.
- Beri respons si kecil dengan memfasilitasi kebutuhannya.