Berdansa Dengan Bayi

By Ipoel , Kamis, 17 Januari 2013 | 02:00 WIB
Berdansa Dengan Bayi (Ipoel )

Berdansa dapat menjadi ajang skin to skin contact  yang memunculkan kehangatan dan membangun kedekatan antara bayi dengan ibu, ayahnya. Kedekatan yang mendalam selanjutnya menumbuhkan basic trust bayi pada sosok orangtua sebagai orang yang merawat dan menyayanginya.

Musik pengiringnya bagaimana? Terserah, sesuaikan dengan selera. Bahkan musik senandung  pun cukup. Yang penting, iramanya ritmis, memiliki ketukan teratur, dengan tempo yang sesuai irama langkah. Sebagai panduan, untuk berdansa dengan tempo sedang bisa dipilih musik berirama waltz. Untuk tempo yang lebih cepat, ada irama disko, tango, salsa, atau dangdut. Buatlah beberapa variasi langkah dan kecepatan irama dalam berdansa. Sambil mendekap bayi, berayunlah dari satu sisi ke sisi lain, berputarlah sesekali atau dan buailah si kecil ke depan--ke belakang dan ke atas--ke bawah  (pastikan ayah atau ibu menyangga leher dan kepalanya).

Musik yang diperdengarkan akan mengasah indra pendengaran bayi. Sambil berdansa, berdendanglah untuk si kecil sambil menatap wajahnya.  Tatapan mata penuh cinta dari ayah dan ibu akan mengoptimalkan perkembangan emosional bayi yang merasakan ikatan erat dengan orangtuanya.

Melatih Keseimbangan

Berdansa memberikan manfaat karena didominasi oleh gerakan, dan gerakan pada dasarnya merupakan pintu belajar bagi segala hal. Tanpa bergerak, anak tidak akan pernah belajar. Melalui gerakan ritmis saat berdansa, si kecil belajar mengenali irama tubuhnya sendiri. Gerakan ritmis membuat dirinya merasakan keteraturan sehingga menumbuhkan rasa aman yang berfungsi menenteramkannya. Mengapa? Karena lewat gerakan ritmis saat berdansa, bayi belajar tentang keseimbangan antara gerakan ke kiri-kanan, maju-mundur, dan ayunan lembut atas-bawah. Keseimbangan inilah yang selanjutnya berfungsi mengaktifkan kerja sistem vestibular dalam dirinya.

Sebagai pusat keseimbangan, sistem vestibular terletak di belakang telinga tengah. Berbentuk menyerupai timbangan dan terdiri dari 3 bidang, yakni bidang yang bergerak dari sisi yang satu ke sisi yang lain, bidang yang bergerak naik-turun, dan bidang yang bergerak maju-mundur. Setiap kali bayi bergerak atau berubah posisi, cairan dalam ketiga bidang tadi akan bergerak menuju filamen-filamen yang menyerupai rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus ini akan bergetar dan selanjutnya mengirimkan pesan ke otak. Pesan yang terkirim ke otak itulah yang kemudian digunakan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

Sistem vestibular yang terstimulasi dengan baik akan membantu bayi melakukan gerakan bernapas (menghirup dan membuang udara) secara lebih baik/teratur, sehingga pertumbuhannya pun jadi lebih optimal. Kelak saat usia sekolah, anak-anak dengan  sistem vestibularnya berkembang optimal cenderung berpembawaan tenang dan lebih mudah bergaul dengan anak lain. 

Dengan diajak berdansa, bayi akan bergerak bersama ibu/ayahnya ke segala arah dan terlatih melakukan berbagai penyesuaian. Ritme tubuh ayah/ ibu menjadi ritme dirinya. Pengalaman menangkap ritme musik dan sensasi gerak, serta melihat pemandangan dari berbagai sudut pandang merangsang otaknya untuk bekerja dan membuat koneksi-koneksi antarsel. Hal ini nanti akan membantunya memperoleh keseimbangan saat berjalan dan tentunya menari di atas kakinya sendiri.