Ternyata, 4 Mitos Menyusui ini Masih Dipercaya, No 2. Paling Banyak!

By Saeful Imam, Sabtu, 11 Agustus 2018 | 20:02 WIB
Trik relaktasi agar lancar menyusui (iStockphoto)

Nakita.id - Saat ini, orangtua millenial sangat mudah mencari informasi tentang menyusui. 

Cukup sekali klik di laptop atau sentuh di smartphone, ribuan informasi tentang menyusui yang diinginkan langsung tersedia. 

Sayangnya, tidak semua infomasi itu akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Banyak sekali informasi yang keliru atau hanya mitos. 

Demikian diungkapkan dokter spesialis anak dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) dalam sebuah diskusi yang digelar Phillips beberapa waktu lalu. 

Ia mengatakan, “Sekarang, informasi sangat mudah diakses melalui internet. Ketika mendapat nasihat dari orang lain, maka orangtua harus aktif untuk mengonfirmasi dan mencari info yang benar. Percayai sumber informasi kredibel seperti dokter, organisasi terpercaya atau situs parenting, bukan hanya blog postatau unggahan media sosial tanpa sumber yang jelas.”

BACA JUGA : Trik Menyusui Si Kecil Ini Patut Moms Coba, No. 3 Berguna Banget!

Dalam kesempatan ini, dr. Yoga Devaera juga membantu meluruskan beberapa mitos seputar ASI dan MPASI yang sering beredar, antara lain :

 

  1. Mitos Ibu menyusui hanya boleh mengonsumsi makanan ‘hambar’

Benar, bahwa ibu menyusui harus memperhatikan apa yang ia makan, tetapi tidak berarti harus ada banyak pantangan.

Ibu bisa memakan makanan yang mereka suka, selama tidak berpengaruh buruk ke kesehatan ibu (misalnya makanan yang dapat menyebabkan alergi).

Bahkan, ada keuntungan tersendiri dari ibu yang tidak terlalu banyak pantangan ketika menyusui.

Selain membuat Ibu senang karena bisa memakan beragam makanan dan mengurangi stres sehingga produksi ASI lebih lancar, si kecil nantinya tidak akan tumbuh menjadi anak yang pilih-pilih makanan, karena sudah diperkenalkan dengan berbagai rasa.

 

BACA JUGA : Puting Lecet Saat Menyusui Si Kecil? Atasi Dengan 7 Cara Alami Ini

 

  1. Mitos Ibu harus berhenti menyusui ketika sedang sakit

Tidak menyusui selama sakit bukan berarti bayi tidak akan tertular penyakit ibu.

Di saat ibu menyadari bahwa ia tidak sehat, si kecil kemungkinan sudah mulai terpapar dengan virus atau bakteri penyebab infeksi.

Malahan, menyusui ketika sedang sakit akan memberikan antibodi pelindung yang akan menjaga bayi tetap sehat.

 

  1. Mitos Setelah kembali bekerja, Ibu harus menyapih bayinya

Tentunya hal ini tidak benar. Jika ibu  berkomitmen untuk memerah ASI,  dia tetap bisa memberikan ASI bagi si kecil selama yang dia inginkan. 

Ibu bisa memerah dua hingga tiga jam sekali di sela pekerjaan.

Ibu tetap menyusui di pagi hari sebelum berangkat dan di malam hari.

Hal ini akan menjaga produksi ASI ibu tidak berkurang setelah kembali bekerja.

Jangan lupa mulai menabung ASI sebelum masa cuti berakhir.

BACA JUGA : Tasya Kamila Keluhkan Harga Nasi di Santorini Saat Bulan Madu! 

  1. Mitos MPASI harus terdiri dari banyak buah dan sayur saja

Selain karbohidrat bayi juga membutuhkan tambahan protein dan terutama zat besi dari makanannya.

Zat besi sangat penting untuk kecerdasannya.

Zat besi pada sayuran hijau mempunyai penyerapan yang buruk sedangkan zat besi dalam daging merah mempunyai penyerapan yang baik. 

Apabila si kecil hanya diberikan buah dan tim sayur, makin lama si kecil makin kekurangan zat besi dan protein.

Ibu tidak perlu khawatir pada usia 6 (enam) bulan saluran cerna bayi sudah siap mencerna sumber protein hewani.

BACA JUGA : Tampan dan Atletis, Okan Kornelius Akui Lakukan Sedot Lemak Hingga 6 Liter

Jadi, pastikan MPASI mengandung sumber protein hewani dan  sumber zat besi seperti daging merah atau ati ayam.

Pada kesempatan itu, selain memberikan solusi untuk memberikan ASI, Philips AVENT 4-in-1 Steamer Blender juga dapat membantu para ibu untuk memberikan MPASI kepada sang buah hati. 

 Philips AVENT 4-in-1 steamer blender mampu mengukus, mencampur, mencairkan dan memanaskan kembali, sehingga memudahkan orang tua dalam menyiapkan MPASI. Orangtua dapat mengukus makanan bayi secara merata tanpa harus merebus air. Setelah

Makanan dikukus, cukup angkat wadah dan balikkan untuk mencampur makanan dengan konsistensi yang diinginkan sehingga cukup lembut untuk bayi menelan.