Suka Menjatuh-Jatuhkan Benda

By Ipoel , Senin, 3 September 2012 | 22:00 WIB
Suka Menjatuh-Jatuhkan Benda (Ipoel )

Si Kecil suka menjatuh-jatuhkan benda? Jangan khawatir, berarti perkembangan si buah hati berlangsung baik. Seperti dijelaskan Indri Savitri, M.Psi., dari Lembaga Psikologi Terapan (LPT) UI, bayi yang perkembangannya normal pasti akan melewati tahapan ini. Berawal dari kemampuan mengepal/menggenggam di bulan-bulan awal, kemampuan meraih di usia 3-6 bulan, kemudian berlanjut menjadi kemampuan memindah-mindahkan benda dari tangan kiri ke kanan dan sebaliknya di usia 6-7 bulan, selanjutnya mulai melempar dan menjatuh-jatuhkan benda begitu memasuki usia 8 bulan.

Masalahnya, “hobi” si kecil yang satu ini terkesan ngerjain. Betapa tidak? Ketika benda/mainan yang dijatuhkannya itu kita ambil dan kita berikan kepadanya, eh malah dijatuhkannya lagi. Begitu terus berulang-ulang sampai pegal rasanya kita bolak-balik memungut benda/mainan itu. Hingga, tak jarang terjadi, orangtua/pengasuh justru sering melarang atau menunjukkan respons tidak simpatik hanya karena khawatir mainan yang dipegang anak bakal rusak. Sering orangtua/pengasuhberkomentar, "Aduh... jangan dilempar-lempar dong, Adek. Nanti rusak. Ini kan mainan mahal!" Padahal, si kecil yang masih bayi sama sekali belum mengenal konsep harga! Lagi pula, orangtua toh bisa memberikan mainan yang dibuat sendiri atau yang harganya relatif murah namun aman, misalnya yang terbuat dari plastik, seperti botol, sendok, mangkuk kecil, dan sebagainya.

Disamping alasan harga, hal lain yang kerap dikeluhkan adalah kelelahan orangtua/pengasuh kala harus bolak-balik memungut benda/mainan yang dijatuh-jatuhkan si kecil. Bisa dimaklumi, selain melelahkan, bolak-balik mengambilkan benda yang dijatuh-jatuhkan jelas sangat membosankan.

Akan tetapi, apa pun alasannya, harusnya reaksi negatif seperti itu tak perlu terjadi kalau saja orangtua/pengasuh memahami betapa banyak manfaat yang akan diperoleh si bayi dengan melakukan aktivitas tersebut.