Waktu Bermain Yang Tepat

By Ipoel , Kamis, 19 Juli 2012 | 22:00 WIB
Waktu Bermain Yang Tepat (Ipoel )

Bermain bersama bayi sarat manfaat, menurut Gisella Tani Pratiwi, Psi., idealnya ayah dan ibu masing-masing menyediakan porsi waktu yang sama untuk bermain dengan bayi. Amat disayangkan jika kesempatan bermain ini banyak dilewatkan, karena kelekatan bayi dengan kedua orangtuanya sangat berperan dalam tahap-tahap perkembangannya. Peran ayah pun sama pentingnya dengan ibu karena menurut Ella, “Pada dasarnya ayah dan ibu memiliki karakteristik kepribadian dan gaya bermain yang berbeda. Perbedaan ini justru akan memperkaya keterampilan si kecil.” 

Mengenai waktu dan lamanya bermain, sebaiknya orangtua perlu memikirkannya meski biasanya sekitar 5 sampai 10 menit saja sudah cukup. “Sebaiknya bermainlah dengan bayi ketika dia sedang dalam keadaan nyaman, segar, dan merasa senang.  Dengan begitu, si kecil siap menerima berbagai stimulus dan mengikuti berbagai kegiatan yang ditawarkan,” ujar Ella. Umumnya, bayi berada dalam kondisi fit ketika telah terpenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu beristirahat/tidur, menyusu/makan MPASI, dan buang air. 

Bayi usia 0-6 bulan dapat dibiarkan bermain sendiri antara 5-10 menit. Di atas usia itu, waktunya bisa ditambah. Lamanya bergantung pada reaksi bayi, apakah masih ingin sendiri atau ingin ditemani. Bayi juga senang mengeksplorasi diri sendiri dengan memegang jemari kaki dan tangan, memasukkannya ke dalam mulut, menarik rambut dan telinganya sendiri, serta menarik penisnya (bayi laki-laki) dalam rangka mengenali bagian tubuhnya sendiri. Perilaku ini tak perlu dikhawatirkan asalkan tidk berlebihan dan bagian tubuhnya bersih.

Hentikan atau alihkan permainan ketika bayi mulai bosan, rewel, tidak berkonsentrasi, dan  bersikap berlebihan (berteriak-teriak, atau tertawa dan menjerit-jerit), bergerak di luar kontrol, dan sudah masuk waktunya untuk makan/minum dan beristirahat. Ini perlu demi menghindari kasus over-stimulated baby atau kelebihan stimulasi yang  justru akan membuat bayi menolak menerima rangsangan.