Banyak ibu yang gagal memberikan ASI eksklusif sejak awal kelahiran bayinya. Pasalnya, ASI-nya belum lancar keluar sementara bayi terus-menerus menangis. Ibu pun menyerah, sehingga diberikanlah susu formula pada bayinya. Cara ini jelas keliru. Pasalnya, bayi dapat bertahan hingga 3 hari tanpa minum karena ia masih memiliki cadangan energi yang didapat dari ibunya saat berada di dalam kandungan. Di saat itulah, bayi bisa menunggu ibunya memproduksi ASI.
Selain itu, menangis juga tidak selalu pertanda lapar. Banyak faktor yang membuat bayi sering menangis, salah satunya karena ia sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang mungkin membuatnya tidak betah, seperti kepanasan, kedinginan, merasa tidak aman, dan lainnya. Karena itu, jika bayi menangis sebaiknya tak langsung memberi susu formula, tunggu hingga produksi ASI keluar. Pasalnya, ASI sangat bermanfaat untuk bayi. Kolostrum, yaitu cairan pertama yang keluar, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membersihkan pencernaan bayi, merangsang keluarnya tinja pertama bayi, dan lainnya.
Saat ini, pemberian ASI adalah hak anak yang sudah dijamin oleh undang-undang. Jika tak memberikannya, berarti kita telah melanggar hak anak. Penjaminan ini didasari betapa pentingnya ASI untuk anak guna mendukung pertumbuhan fisik, psikis, dan kecerdasan anak. Tak ada makanan lain yang lebih baik dibandingkan ASI buat bayi baru lahir. Selain itu, ASI pun murah, steril, dan sesuai dengan kebutuhan bayi.