Tabloid-Nakita.com - Saat ini, media massa dihebohkan oleh kabar motivator ternama, yaitu Mario Teguh yang konon tidak mengakui dan menelantarkan anaknya, Ario Kiswinar. Pria berusia 31 tahun itu lalu merasa dia adalah anak Mario Teguh dengan membebekan sejumlah bukti meyakinkan seperti Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan foto-foto bersama dengan pria yang memiliki sapaan, “Salam Super” ini. Meski begitu, Mario Teguh membantah. Ia menyatakan, Ario Kiswinar bukan anak kandungnya, melainkan anak dari laki-laki lain yang lahir dari rahim mantan istrinya, Ariyani. Menyoal bukti-bukti yang disodorkan Ario, Mario menganggap itu tidak bisa dijadikan acuan. “Ibaratnya, daging sapi tapi dibungkus dengan kemasan, label, dan gambar ayam.” Untuk itu, Mario Teguh mengajak Ario untuk melakukan tes DNA. Pertanyaannya, apakah tes DNA dapat menjawab Ario adalah Mario Teguh dan sebaliknya? Seberapa akuratkah tes DNA ini? Berikut penjelasannya.
DNA kependekan dari deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat DNA merupakan materi genetika yang terdapat dalam tubuh tiap orang yang diwarisi kedua orangtuanya. DNA tidak bisa dilepaskan dari kedua orangtua. Dengan kata lain, orangtua mewarisi materi genetika pada anak. Setiap orang punya DNA masing-masing, sekalipun anak kembar memiliki DNA sendiri. Untuk itu, jejak DNA seseorang dapat dikenali dengan akurat, termasuk jejak kedua orangtua yang mewarisi DNA anak. Tidak hanya garis keturunan, DNA juga bisa mengetahui risiko penyakit tertentu.
Mengenal Tes DNA, Mencari Informasi Genetika
Ada banyak uji DNA, namun khusus untuk kondisi di atas, ada namanya Uji Parental, sebuah uji untuk mengetahui jalur kekerabatan seperti apakah benar anak yang dilahirkan benar-benar anak kandung. Pengujian genetika jenis ini menggunakan penanda DNA khusus untuk mengidentifikasi pola yang sama atau serupa antara individu terkait. Hal ini berdasar fakta, tiap orang mewarisi setengah DNA dari masing-masing orangtua. Peneliti akan menguji kecocokan urutan DNA individu. dengan beberapa penanda diferensial untuk mengetahui hubungan kekerabatan. Untuk itu, baik ayah, ibu, maupun anak harus menjalani tes ini.
Prosedur Tes DNA
Berikut langkah-langkah seseorang yang akan menjalani tes DNA:
- Mulanya, seseorang yang menjalani tes harus diambil sampel darah atau jaringan. Sebagian besar sampel menggunakan darah dari pembuluh, namun ada juga yang memanfaatkan sampel air liur atau dengan menyeka bagian dalam mulut.
- Sebenarnya, janin juga bisa menjalani tes DNA. Untuk janin dalam kandungan, tes DNA dilakukan dengan mengambil cairan amnion atau air ketuban melalui prosedur amniosentesis atau dengan chorionic villus sampling yang mengambil sampel jaringan plasenta. Yang perlu diketahui, kedua jenis tes pada janin tersebut berisiko membuat ibu mengalami keguguran. Diskusikan dengan dokter mengenai risiko tersebut lebih lanjut jika Mama diminta untuk melakukan tes.
- Setelah diperoleh sampel yang diperlukan, selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk menindaklanjuti pengujian. Mungkin diperlukan waktu beberapa minggu untuk mendapatkan hasilnya.
- Di Indonesia, sebagian besar tes DNA sudah bisa dilakukan di rumah sakit terkemuka di kota-kota besar. Biaya pengujian tersebut sangat beragam, tergantung dari masing-masing institusi serta tujuan tes DNA. Contohnya, salah satu lembaga yang menyediakan layanan ini, mematok harga Rp 7,5 juta per sampel untuk uji parental (Pusdokkes POLRI 2008). Pengujian ini juga banyak digunakan untuk menyelesaikan perselisihan keluarga ataupun kasus kriminal.
- Jika Anda disarankan atau berniat melakukan tes DNA, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau dokter spesialis genetika. Bicarakan mengenai manfaat, risiko dan apa arti dari tes tersebut terhadap diri Mama maupun keluarga. Sudah mengenal tes DNA kan?