15 Tahun Sokola Rimba dan Keberagaman Pendidikan: Kisah Hebat Pendidikan Tradisional Masyarakat Adat

By David Togatorop, Rabu, 26 September 2018 | 18:48 WIB
Butet Manurung, Pendiri Sokola Rimba, Sekolah bagi Masyarakat Ada (YouTube Kompas TV)

Nakita.id - Nama Butet Manurung (Saur Marlina Manurung) dikenal sebagai seorang perempuan inspiratif dengan pengalaman merintis pendidikan alternatif bagi komunitas adat, khususnya Orang Rimba atau suku Anak Dalam di Jambi.

Pendidikan yang dirintisnya itu bernama Sokola Rimba.

Kini Sokola Rimba sudah mempunyai lebih dari 10.000 murid di beberapa sokola di seluruh Indonesia, tepatnya di 16 lokasi di 10 provinsi.

Atas sepak terjangnya itu, Butet meraih Heroes of Asia Award 2004 dari majalah Time.

Selama menjalankan misi mengajarkan baca-tulis terhadap anak-anak suku Anak Dalam, Butet menemukan persoalan utama yang kerap kali dihadapi Orang Rimba, yaitu minimnya literasi sehingga mereka mudah terkena tipu daya orang asing, sebutan bagi orang-orang yang berasa dari luar. 

Uniknya, pendidikan yang diberikan bukanlah pendidikan khas sekolah di kota.

Baca Juga : Saran Ahli Pendidikan Agar Anak Sukses dan Bahagia Di Masa Depan

Menurut Butet, baca-tulis yang diajarkan kepada mereka bukan untuk mengejar cita-cita individu melainkan untuk kelangsungan hidup mereka seperti membaca arah angin, membaca navigasi, membaca alam.

Sedangkan, kegiatan menulis mereka lebih ke tindakan nyata setelah membaca alam tadi.

Keunikan itu adalah salah satu keberagaman pendikan yang bahkan menjadi keunggulan pendidikan tradisional masyarakat adat.

Dalam acara perayaan 15 Tahun Sokola Institute yang diadakan di Goetehaus pada 26 September 2018, keberagaman itu kembali ditekankan.

Hadir dalam acara yang mengusung hashtag #15TahunSokola ini di antaranya adalah penyanyi Tulus, pianis Ananda Sukarlan, sutradara Riri Riza, aktor Reza Rahadian, Maudy Kusnady dan tentunya Butet Manurung serta beberapa pembaca narasi.