Ini Gejalanya Jika Anak Alergi Telur

By Gisela Niken, Selasa, 27 September 2016 | 06:45 WIB
5 Kesalahan Mama yang Menyebabkan Anak Alergi (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Salah satu makanan yang paling banyak menyebabkan alergi adaah telur. Biasanya alergi ini muncul ketika pertama kali diperkenalkan. Untuk itu, ada baiknya Mama memahami gejala anak alergi telur. Dengan memahami gejalanya, Mama bisa mengatasi dan mencegah terjadinya reaksi alergi yang berlebihan.

Baca juga: 8 tanda anak mengalami alergi

Gejala atau reaksi alergi telur yang umum terjadi adalah gatal-gatal, kemerahan dan bengkak pada kulit. Tidak hanya pada kulit luar, alergi telur juga bisa menyebabkan rasa gatal atau seperti kesemutan di area tenggorokan dan mulut. Jika reaksi alergi yang parah, anak bisa mengalami diare, kram perut, muntah, sesak napas hingga sulit bernapas. Anak yang tiba-tiba pilek juga menjadi gejala saat anak mengalami alergi telur.

Selain gejala tersebut, Mama juga perlu mewaspadai gejala yang tiba-tiba terjadi dan membayakan seperti penurunan tekanan darah, pusing hingga kehilangan kesadaran. Segera bawa ke dokter jika si kecil secara tiba-tiba mengalami kondisi ini. Untuk itu, penting bagi Mama saat proses mengenalkan makanan padat yang baru kepada anak.

 Baca juga: Cegah alergi pada bayi

Alergi telur sendiri bisa terlihat dari masa bayi. Cara mengenalkan makanan padat ternyata bisa mengatasi atau mencegah terjadinya alergi. Para peneliti dari McMaster University di Kanada mengatakan bahwa anak yang makan telur, kacang dan produk susu sapi sebelum usia 1 tahun akan mencegah terjadinya alergi pada makanan tersebut. Usia 6 bulan dianggap menjadi waktu yang pas untuk memperkenalkan makanan pada anak.

Baca juga: 5 kesalahan Mama yang membuat anak alergi

Namun, alergi bisa saja disebabkan oleh faktor genetik. Jika disebabkan dari keturunan, gejala anak alergi telur sudah bisa dilihat sejak bayi. Namun tak perlu khawatir sebab alergi telur ini tidak terjadi semasa hidup anak. Menurut American College of Allergi, Asthma and Immunology mengungkapkan sekitar 70% anak yang alergi telur tidak akan mengalami alergi saat berusia 16 tahun.