Penyebab Gawat Janin Saat Persalinan yang Perlu Diwaspadai

By Gisela Niken, Selasa, 27 September 2016 | 23:30 WIB
Dampak Buruk Perdarahan Usai Melahirkan (Puri)

Tabloid-Nakita.com – Gawat janin menjadi kondisi yang tidak diinginkan oleh siapapun. Namun, Mama perlu mengetahui penyebab gawat janin untuk mengantisipasi terjadinya masalah yang lebih parah. Gawat janin sendiri biasanya terjadi pada proses persalinan. Ternyata, kondisi ini bisa didiagnosis selama kehamilan. Kondisi gawat janin yang kerap terjadi antara lain denyut jantung bayi yang tidak normal dan jumlah air ketuban yang terlalu sedikit atau terlalu banyak.

Penyebab umum dari gawat janin antara lain janin yang tidak cukup menerima oksigen selama berada di dalam rahim. Aliran darah yang tidak memadai melalui plasenta dan tali pusat membuat janin dalam kondisi yang membahayakan. Saat kontraksi persalinan, aliran darah ke janin akan berkurang. Saat aliran darah dan oksigen juga berkurang akan semakin memperparah kondisi kesehatan janin. Pada kondisi ini, janin akan berisiko mengalami tekanan.

Gawat janin juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan kandungan kimia dalam aliran darah. Kondisi ini disebabkan oleh kondisi kesehatan Mama seperti diabetes atau penyakit ginjal. Gawat janin juga bisa disebabkan oleh kelainan bawaan dari janin. Infeksi dalam rahim juga berpotensi menyebabkan masalah pada janin dan berujung pada gawat janin.

Masalah lain yang kerap terjadi antara lain plasenta yang tidak berfungsi. Masalah pada plasenta biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan pendarahan pada kehamilan. Kesehatan Mama memang cukup berpengaruh sebab penurunan tekanan darah Mama juga menyebabkan masalah gawat janin. Stimulasi berlebihan menjelang persalinan ternyata juga berisiko gawat janin. Maka, penting bagi Mama untuk mengetahui kondisi agar tidak mendapatkan induksi yang tidak dibutuhkan.

Setelah mengetahui penyebab gawat janin yang perlu diwaspadai, pastikan Mama mendapatkan pemantauan rutin menjelang proses persalinan. Detak jantung dan jumlah cairan ketuban akan terus dipantau. Mengatasi kondisi ini tentu hanya dengan mempercepat proses persalinan. Tindakan yang biasa diambil oleh dokter antara lain induksi atau pun operasi caesar.