Tabloid-Nakita.com – Mungkin Mama jarang mendengar amblyopia atau mata malas. Padahal kondisi ini menjadi salah satu penyebab paling umum yang terjadi seputar masalah penglihatan pada anak. Deteksi sejak dini sangat diperlukan sebab dapat membantu proses pemulihan. Lalu, apa gejala amblyopia atau mata malas? Apa yang bisa Mama lakukan untuk mengatasinya?
Baca juga: Ini tanda bila si kecil mengalami gangguan mata
Mata malas sendiri terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar. Misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak. Dalam kondisi ini, otak akan terus memiliki 2 gambar yang akan membingungkan yakni gambar yang buram dan jelas. Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur. Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.
Baca juga: 5 kebiasaan penyebab mata minus pada anak
Selain itu, kondisi yang menyebabkan mata menjadi kabur merupakan tanda-tanda dari ambyopia. Sementara penyebab lain dari kondisi ini bisa datang dari struktur mata atau yang paling parah yakni tumor mata. Jika kondisi ini tidak diobati, ada banyak risiko yang terjadi bahkan terancam kehilangan penglihatan. Pengobatan pada anak jauh lebih mudah dibanding saat ia dewasa. Untuk itu, penting bagi Mama untuk mengenali gejala tanda mata malas.
Mama bisa melihat gerakan bola mata yang tidak terlihat sama. Biasanya salah satu sisi mata cenderung melihat ke arah dalam atau luar. Selain itu, anak biasanya juga terlihat susah dalam melihat sebuah objek apalagi objek yang cukup jauh. Untuk itu, saat sudah melihat keanehan dengan matanya ada baiknya Mama segera memeriksakan si kecil ke dokter. Pemeriksaan sejak dini akan membantu mempercepat proses penyembuhan. Penyembuhan saat anak berusia 7 hingga 9 tahun akan semakin sulit.
Baca juga: 5 gejala penyakit mata pada anak
Ada beberapa pencegahan dari gejala amblyopia atau mata malas. Anak perlu mengurangi waktu menonton televisi atau bermian gadget. Apalagi pada anak yang lahir prematur atau memiliki terlambat perkembangan. Jangan biarkan kerja mata anak terlalu besar sehingga membuat fungsinya berkurang.