Berita Kesehatan: Saraf Terjepit, Inilah Penyebab dan Pengobatannya!

By Nia Lara Sari, Selasa, 30 Oktober 2018 | 07:29 WIB
Penyebab dan pengobatan saraf terjepit (iStockphoto)

Nakita.id - Moms mungkin sering mendengar tentang saraf terjepit? Atau mungkin Moms pernah memgalami kondisi saraf terjepit ini.

Lalu, kondisi seperti apa sih saraf terjepit ini?

Baca Juga : Gaya Hidup Saat Hamil Ini Berisiko Janin Alami Cacat Tabung Saraf

Sebelum membahas tentang saraf terjepit, sebenarnya bentuk tulang belakang setiap manusia sangat unik.

Tulang belakang terdiri dari tuas ruas spesitik yang memungkinkan manusia bisa bergerak meliuk liuk.

Tetapi karena bentuk yang beruas ruas ini, tidak jarang terjadi kondisi yang disebut Hermated Nuclevn Pulposus atau HNP (atau sering disebut saraf terjepit).

Penyebab

Di antara ruas ruas tulang belakang terdapat sendi (yang di belakang disebut facet joint sementara yang di depan disebut diskus intervertebral.

Normalnya, diskus terdirı dari dinding (annulus) dan inti (seperti jel).

Annulus merupakan bagian yang sangat kuat, karena berfungsi sebagar penahan beban saat kita beraktivitas.

Baca Juga : Praktis! Cukup #5MenitAja, Perawatan Kaki Ini Bisa Bikin Kaki Lebih Sehat dan Indah

Tetapi dalam keadaan tertentu, annulus dapat pecah atau robek.

Robekan annulus ini menjadi jalur keluarnya inti atau nukleus, yang kemudian akan menekan saraf yang berada di belakang annulus, dan menimbulkan rasa sakit yang menjalar dan bokong ke tungkai bawah.

Kondisi inilah yang disebut HNP (saraf terjepit).

Faktor risiko

Penyakit yang kerap dialamı pada orang orang di usia produktif ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

- Aktivitas ekstrem (loncat, angkat besi, dan lain lain)

- Jaringan kolagen yang lemah (genetik)

- Ras (orang Kaukasia lebih berisiko dibanding orang Asia)

- Berat badan berlebih (obesitas)

- Jenis kelamin (pria lebih berisiko dibanding wanita).

Baca Juga : Jadi Favorit Orang Indonesia, Ini 5 Fakta Mengejutkan Di Balik Kelezatan Mi Instan

Selain itu. makanan, polusi, serta aktivitas sehari-hari juga dapat menjadi faktor penunjang terjadinya HNP.

Obat dan pencegahan

Penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan olahraga untuk menguatkan otot-otot pinggang dan perut, hindari kegemukan, dan lakukan peregangan setiap satu jam duduk agar tekanan pada pinggang berkurang.

Baca Juga : Dua Bayi Jadi Korban Pesawat Lion Air JT 610, Berikut Cara Meredakan Bayi Nangis Saat di Pesawat

Pengobatan HNP tidak selalu dengan operasi, terapi juga bisa dengan konsumsi obat antinyeri dan antiradang berdasarkan resep dokter, serta fisioterapi.(*)