Tabloid-Nakita.com – Hukuman untuk anak kadang menjadi pertanyaan bagi orangtua. Banyak yang memilih memberi hukuman sedangkan ada pula yang memilih untuk membiarkan kesalahan anak. Sharon Silver, seorang konsultan parenting mengungkapkan hukuman yang menimbulkan rasa ketakutan tidak akan bekerja pada anak. Mereka justru akan bereaksi negatif dan tidak akan memperbaiki perilaku. Lalu, bagaimana cara menghukum anak yang tepat dan efektif?
Baca juga: Hukuman yang pantas untuk usia 3 tahun
Metode time out menjadi salah satu metode yang banyak digunakan orangtua. Dalam metode ini biasanya orangtua memberikan batasan waktu. Misalnya jika dalam waktu 5 menit ia tidak berhenti bermain, orangtua akan memberikan hukuman padanya. Sebenarnya cara ini tidak salah untuk dilakukan. Namun, cara penyampaiannya yang kadang salah.
Jika Mama marah dan berteriak misalnya, ia justru akan bereaksi bukan mendengar. Apalagi anak dalam kondisi menangis atau mengamuk. Mengancam anak juga tidak ada berguna untuk mengubah perilakunya. Misalnya jika anak tidak mau mandi Mama akan mengancam tidak mengajaknya berjalan-jalan pada akhir pekan. Tetapi saat akhir pekan, Mama tidak menjalankan ancaman tersebut. Pada akhirnya anak merasa ancaman bukanlah hal yang perlu ia takuti.
Baca juga: Jangan lakukan kekerasan fisik untuk menghukum anak
Melihat kondisi di atas, Mama perlu sedikit melakukan perubahan perilaku dalam menghukum anak. Metode hukuman yang tepat adalah membantu anak untuk mempelajari batasan-batasan yang ada di sekitarnya. Batasan membantu anak untuk memahami apa yang seharusnya mereka lakukan dan apa yang tidak boleh mereka lakukan. Mama bisa mengajaknya melihat hubungan sebab dan akibat. Misalnya saat ia tidak membereskan mainan, biarkan ia melihat bahwa mainan yang berantakan akan membuatnya kehilangan mainan tersebut.
Baca juga: Mengapa anak tak perlu dihukum?
Biarkan anak mendapatkan pengalaman kesalahan sehingga berikutnya mereka bisa lebih bertanggung jawab. Saat ia melakukan kesalahan, Mama tidak perlu bereaksi berlebihan. Biarkan ia menenangkan diri hingga ia sudah bisa berbicara dengan Mama. Komunikasi yang empati, penuh kasih dan tetap tegas dapat membantu anak memahami kesalahan yang ia lakukan. Cara menghukum anak ini bisa dilanjutkan dengan berdiskusi apa yang disepakati bersama. Aturan bersama penting agar anak bisa memperbaiki perilaku salahnya di kemudian hari.