Taruhan Nyawa demi Nyawa, Angkat Topi Paling Tinggi Untuk Para Pahlawan yang Gugur dalam Misi Kemanusiaan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 3 November 2018 | 15:22 WIB
Syachrul Anto meninggal saat mengevakuasi badanpesawat Lion Air JT 610 (Facebook/Syachrul Anto)

Bukan kesalahan mereka sebenarnya, ya itulah tugas berat yang mereka emban.

Dalam menyelamatkan nyawa, kadang nyawa juga harus jadi taruhan, meski mereka juga harus menjaga diri dan juga keselamatannya.

Sebelum Anto, ada beberapa petugas yang gugur dalam misi kemanusiaannya.

Nakita.id merangkum beberapa kisah sedih dari mereka yang rla bertaruh nyawa demi menyelamatkan nyawa orang lain.

1. Afni Fastabiq Utama

Jumat (24/8/2018) silam, seorang anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Pekalongan mengembuskan napas terakhirnya dalam menjalankan misi mulia.

Tata, panggilan akrabnya, meninggal dunia saat bertugas di Sumbawa Utara.

Tata bertugas sejak 18 Agustus 2018 untuk membantu korban gempa di Lombok.

Awalnya, Tata akan menjalani tugasnya selama satu bulan penuh.

Sayangnya, belum genap satu minggu bertugas, Tata gugur dalam misi kemanusiaan.

Meninggalnya Tata membuat para anggota PMI mengalami duka mendalam karena kepergian rekannya.

Bahkan, PMI Kabupaten Pekalongan sempat mengibarkan Bendera Merah Putih setengah tiang, demi  menghormati mendiang.