Taruhan Nyawa demi Nyawa, Angkat Topi Paling Tinggi Untuk Para Pahlawan yang Gugur dalam Misi Kemanusiaan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 3 November 2018 | 15:22 WIB
Syachrul Anto meninggal saat mengevakuasi badanpesawat Lion Air JT 610 (Facebook/Syachrul Anto)

Almarhum segera dibawa dengan ambulans PMI dan dirujuk ke Puskesmas Gangga, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Dalam perjalanan menuju puskesmas, tim medis PMI sempat melakukan pijat jantung dan pengecekan ulang respon almarhum, namun sudah tidak ada tanda kehidupan.

Tim medis PMI memperkirakan almarhum sudah meninggal sejak di Camp WASH PMI.

Tim dokter di puskesmas kembali melakukan pemeriksanaan, namun menyatakan almarhum sudah meninggal.

Puskesmas mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Almarhum dinyatakan meninggal pukul 07.30 WITA, Jumat (24/8/2018).

Baca Juga : Bermodal Linggis, Seorang Ayah Berusaha Cari Anak Gadisnya di Reruntuhan Hotel Roa Roa,

2. Basarnas Kantor SAR Semarang

2017 silam, Badan SAR Nasional (Basarnas) juga merasakan duka tersebut.

Empat anggota Basarnas dan empat kru HR 3602 dinyatakan meninggal dunia saat menjalankan tugas kemanusiaan.

Delapan anggota yang menunggangi helikopter jenis dauphin tersebut jatuh di Gunung Botak, Temanggung pada Minggu (2/7/2017).

Adalah, Budi Restiyanto (42), Catur Bambang (3), Maulana Affandi (26), dan Nyoto Purwanto (36) yang menjalankan tugas sebagai Basarnas bersama empat orang Kru HR 3602 yang juga gugur.

Empat Kru HR 3602 adalah Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) II Solihin, Serka Mpu Hari Marsono, dan Peltu Ipu Budi Santoso.