Tabloid-Nakita.com – Mama mungkin sudah sering mendengar mengenai dampak stres pada bayi. Sebuah penelitian kembali mengungkapkan dampak ibu hamil stres bagi bayi. Penelitian dari The Ohio State University mengungkapkan stres pada ibu dapat berkontribusi pada anak yang menjadi cemas sepanjang hidupnya serta masalah kognitif di kemudian hari. Para peneliti melihat kecenderungan hal ini ada objek percobaan yang dilakukan pada tikus.
Baca juga: Trik mudah agar bebas stres saat hamil
Penelitian yang dipresentasikan dalam Society for Neuroscience, sebuah pertemuan tahunan yang berbicara soal saraf, mengungkapkan bahwa tikus betina yang mengalami stres selama hamil mengalami perubahan dalam sistem pencernaannya. Ibu hamil yang mengalami stres mengubah susunan bakteri dalam usus dan plasenta mereka. Kondisi ini juga terjadi pada keturunan mereka. Artinya, stres tidak hanya berpengaruh pada ibu tetapi anak.
Baca juga: Stres saat hamil akan menyebabkan autisme, benarkah?
Selain perubahan dalam sistem pencernaan, para peneliti juga menemukan tanda stres dan kecemasan dari anak yang lahir dari ibu tikus yang stres. Anak tikus mengalami masalah pula dalam hal kognitif mereka. “Pada saat lahir, anak tikus dari ibu stres cenderung lebih cemas, menghabiskan waktu lebih banyak dalam ruang gelap,” ujar Dr. Tamar Gur, pemimpin dari penelitian ini. Menurutnya, anak tikus juga cenderung mengalami masalah dalam mengerjakan tugas-tugas kognitif.
Dalam penelitian ini, para ibu tikus dibuat stres dengan mengurungnya selama dua jam sehari selama tujuh hari. Para ibu tikus benar-benar mengalami gangguan selama kehamilan mereka. Hasilnya mereka menemukan dua hal yang akan berdampak pada bayi, kesehatan mental serta kesehatan sistem pencernaan. “Maka, penting bagi ibu hamil memahami bahwa tingkat stres saat hamil dapat berdampak bagi banyak hal dan berkepanjangan,” tambah Gur.
Baca juga: Memahami stres ibu hamil
Ternyata ada banyak dampak ibu hamil stres bagi bayi. Maka sebaiknya Mama menjaga mood agar tetap stabil. Tidak hanya berdampak pada anak yang menjadi mudah cemas, si kecil juga cenderung meningkatkan risiko alergi. Masalah pencernaan dapat berujung pada alergi dan asma di kemudian hari.