Tabloid-Nakita.com - Bunda pasti pernah menjemput anak di sekolah, dan mendapati anak-anak yang “bau matahari” setelah sepanjang hari beraktivitas. Aroma keringat akan semakin tercium ketika mereka berada di dalam ruangan tertutup.
Menurut pakar kesehatan, anak-anak sebenarnya belum memiliki aroma tubuh tertentu sampai memasuki masa pubertas. Saat itu, kelenjar keringat di bawah ketiak dan sekitar alat kelamin mulai memproduksi keringat yang berbau.
Meskipun begitu, anak-anak usia 4-8 tahun tetaplah memerlukan perawatan tubuh secara rutin. Bagaimana pun, aktivitas mereka mulai banyak. Entah itu jam sekolah yang lebih panjang, ataupun kegiatan di luar sekolah yang juga menyita waktu. Alhasil, mereka juga sudah sering berkeringat, dan terkadang menebarkan aroma kurang sedap.
Dari mana aroma tubuh mereka berasal? 1. Seragam Pakaian atau seragam sekolah mereka bisa saja terkena noda, entah itu tumpahan minuman, terpapar asap rokok, asap kendaraan, juga kotoran dan debu. Ketika bercampur keringat, wajar jika pakaian yang terpapar kotoran itu menjadi berbau. Segera lepaskan seragam anak sepulang dari sekolah, dan ganti dengan pakaian yang kering dan bersih. Jangan biarkan anak terlalu lama memakai pakaian yang basah oleh keringat, untuk mencegah bakteri berkembang biak.
2. Kaus kaki dan sepatu Kaki memiliki kumpulan banyak kelenjar keringat, sehingga membuat kaus kaki lembab dan berbau karena tertutup sepatu sepanjang hari. Padahal, bakteri sangat menyukai tempat-tempat yang lembab, sehingga memudahkan mereka berkembangbiak. Karena itu, segera angin-anginkan sepatu anak begitu pulang sekolah, dan ganti kaus kakinya setiap hari.
3. Rambut Folikel rambut memproduksi minyak alami yang menjaga agar rambut tetap lembut. Namun kulit kepala juga memiliki kelenjar keringat, serta melepaskan sel-sel kulit mati. Kombinasi minyak, keringat, dan sel-sel kulit mati ini bisa membuat rambut jadi berminyak dan terlihat kotor. Belum lagi jika bercampur dengan asap kendaraan bermotor dan debu.
Lalu, bagaimana cara menjaga kebersihan tubuh anak sekolah? Tentunya, Bunda perlu membedakan anak usia sekolah dengan bayi dan batita.
1. Cuci tangan dan kaki sepulang bepergian Biasakan anak mencuci tangan dan kaki sepulang sekolah, atau sepulang dari beraktivitas di luar rumah. Meskipun kaki tidak terkena kotoran langsung di jalanan karena memakai sepatu, keringat juga membuat kaus kaki lembab dan dihuni bakteri. Kenakan sandal atau alas kaki lain ketika anak ingin bermain di halaman. O ya, cuci juga tangan anak sebelum dan sesudah makan.
2. Mandi dua kali sehari Pada dasarnya, kita harus mandi dua kali sehari, pagi dan sore setelah bangun tidur siang atau bermain di luar. Jika merasa kegerahan, anak boleh saja mandi lagi sepulang dari sekolah. Jangan lupa cuci rambut anak setiap hari.
Bunda mungkin ingin anak juga tetap bersih dan wangi. Namun, anak sekolah belum perlu memakai deodoran atau parfum. Bahan-bahan yang digunakan bisa saja terlalu sensitif untuk kulit dan saluran pernapasan anak sehingga bisa memicu alergi, sakit kepala, atau asma.
Lebih baik, gunakan sabun dan sampo yang lembut untuk anak dengan wangi yang tahan lama. Bunda bisa menggunakan Zwitsal Kids, yang bukan hanya ahli pada perawatan tubuh bayi, tetapi juga untuk anak usia sekolah. Rangkaian produknya diformulasikan khusus untuk anak dan hadir dengan kemasan menarik yang menampilkan Boboiboy, sehingga membuat aktivitas mandi anak jadi lebih menyenangkan.
Zwitsal Kids hadir dalam tiga varian sampo dan dua varian sabun dengan berbagai kelebihan masing-masing. Zwitsal Kids Shampoo & Bubble Bath Active Blue hadir dengan aroma melon yang segar, Zwitsal Kids Shampoo & Bubble Bath Beauty Pink dengan aroma strawberry yang manis, sedangkan Zwitsal Kids Shampoo Natural Green memiliki aroma natural yang lembut dan dilengkapi dengan kandungan Aloe Vera, Kemiri, dan Seledri yang dikenal dapat membuat rambut tampak lebih hitam dan tebal.
Dengan mandi dan keramas secara teratur, tubuh anak pasti akan lebih segar dan wangi sepanjang hari.