Ayahnya Jadi Korban Jatuhnya Lion Air JT 610, Kevin: Aku Ingin Jadi Orang yang Bisa Perbaiki Mesin Pesawat yang Rusak Supaya Tidak Ada Pesawat yang Jatuh Lagi

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 7 November 2018 | 13:41 WIB
Keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP melakukan tabur bunga bersama dari KRI Banda Aceh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018). Doa dan tabur bunga bersama yang dilakukan oleh keluarga korban kecelakaan Lion Air PK-LQP, karyawan Lion Air, Prajurit TNI, dan Instansi terkait di tempat kejadian dilakukan untuk mendoakan para korban dan memberi informasi kepada keluarga korban mengenai tempat jatuhnya pesawat dan proses-proses pencarian. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRAWAN RISMAWAN)

Nakita.id - Masih terkenang lekat di benak kita, seluruh bangsa Indonesia, bahkan oleh dunia perihal insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Senin (29/10/2018), seluruh media dan televisi menyiarkan berita hilangnya pesawat Lion Air JT 610.

Pesawat Lion Air JT 610 dikabarkan hilang kontak pukul 06.33 WIB, setelah terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 06.00 WIB.

Baca Juga : Gelar Pengajian untuk Deryl Fida Korban Lion Air JT610, Keluarga Justru Alami Hal Janggal!

Tak lama setelah pemberitaan pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak, gemuruh seolah menyambar benak seluruh pemirsa dan masyarakat Indonesia.

Pesawat Lion Air yang hilang kontak tadi dinyatakan jatuh di perairan Karawang.

Pemerintah, Basarnas, TNI AL, dan seluruh jajarannya langsung terjun ke tempat kejadian perkara untuk segera mencari korban dan juga badan pesawat.

Hingga saat ini, Rabu (7/11/2018), masih banyak korban dan puing pesawat belum berhasil ditemukan.

Baca Juga : Di Hadapan Keluarga Korban Lion Air JT 610, Tangis Kabasarnas Pecah: Saya Tidak Akan Menyerah!

Akan tetapi, Basarnas dan penyelam terus akan berusaha bahkan, jika batas waktu evakuasi telah lewat.

"Walaupun sampai 10 hari nanti, kalaupun masih ada kemungkinan, saya akan terus mencari saudara-saudara saya ini," begitu ucap Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi sembari terisak menahan tangisnya.

Merasa lega dengan ucapan Syaugi, keluarga korban menyambut baik kerja keras dan juga usaha yang sudah dilakukan TNI, Basarnas, penyelam dan petugas lainnya.