Makanan-makanan dan kudapan-kudapan yang dijawalkan dengan selang waktu teratur membuat anak bisa memprediksi kesempatan-kesempatan untuk makan sepanjang hari, membantunya memenuhi kebutuhan gizi sekaligus mengatur nafsu makan.
2. Beri batas-batas. Menerapkan batas-batas dan kebijakan bisa membantu anak-anak mengatur apa yang mereka makan. Sebuah batas, seperti kebijakan tidak boleh ngemil sebelum makan malam, atau mengatur konsumsi permen, atau menutup dapur antara waktu makan, adalah strategi untuk mengelola makanan di rumah tanpa terlalu membatasi. Seiring waktu, batas-batas ini mengajarkan anak bagaimana mengelola nafsu makan, cara makan dan apa yang dimakan.
Baca juga : 5 Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak
3. Beri anak-anak pilihan yang jelas. Biarkan anak memutuskan apa yang dimakannya dengan memberi dia pilihan. Strategi memberikan anak-anak Ibu yang lebih muda dua pilihan dan yang lebih tua tiga pilihan bisa berhasil dengan baik. Contohnya, Ibu bisa bertanya, “Apakah kamu mau roti dengan selai kacang atau sereal dengan susu cokelat?” Begitu juga jika anak yang lebih tua akan terlambat makan malam, Ibu bisa bertanya sebelumnya, apakah ia akan bergabung di meja makan atau lebih suka disisakan nasi rames.
Ketika anak-anak diizinkan memilih, mereka akan memiliki rasa mengendalikan. Peluang-peluang untuk membuat keputusan terhadap makanan membantu anak-anak membangun otonomi dan kemandirian sehingga bisa menimbulkan kerja sama yang lebih baik seputar makan dan makanan.
4. Monitor apa yang anak makan. Memberi perhatian pada apa yang anak makan sepanjang hari memungkinkan Ibu membuat penyesuaian-penyesuaian. Contohnya, jika ada yang berpesta ulang tahun di sekolahnya, Ibu bisa membatalkan dessert yang sudah direncanakan di malam hari.
Baca juga : Anak Susah Makan Sayur? Trik Ini Bikin Anak Enggak Bisa Ngeles Lagi
Pendekatan negatif dalam memberi makan anak mungkin dapat menggagalkan nafsu makan si kecil, sehingga terjadi pergeseran preferensi makanan dan mempengaruhi hubungan perkembangan anak terhadap makanan. Cara positif, bagaimanapun, dapat menyebabkan kebiasaan makan yang sehat, termasuk pilihan makanan bergizi, makan secara sadar dan hubungan positif dengan makanan.
Sementara makanan adalah penting, itu sebabnya ibu sebagai orangtua harus bisa membesarkan anak yang memiliki pola makan sehat dari kecil dengan cara atau pendekatan yang tepat pula.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR