Nakita.id – Salah satu syarat untuk bisa melahirkan normal dan lancar adalah tersedianya air ketuban dengan volume yang sesuai. Banyak masalah yang kerap dialami saat melahirkan seperti air ketuban yang kurang atau bahkan ketuban pecah dini. Untuk itu, Ibu perlu paham bahwa ada berbagai penyebab ketuban sedikit yang disebabkan kebiasaan buruk saat hamil. Sebaiknya Ibu menghindari hal-hal berikut yang menyebabkan jumlah air ketuban sedikit.
Baca juga: Yang Harus Mama Lakukan Saat Ketuban Pecah
1. Infeksi saat hamil menjadi penyebab ketuban berkurang saat hamil. Infeksi yang dianggap remeh seperti flu misalnya bisa berakibat fatal jika dibiarkan. Maka, Ibu juga perlu menjaga kesehatan selama kehamilan agar terhindar dari infeksi yang dapat membahayakan janin.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Flu Saat Hamil Ini Dampaknya Bagi Janin
2. Tekanan darah tinggi atau preeklamsia selama kehamilan bisa menyebabkan jumlah air ketuban sedikit. Kondisi ini membuat Ibu perlu menjaga kesehatan apalagi yang memiliki risiko mengalami preeklamsia. Begitu pula jika ibu memiliki riwayat tekanan darah tinggi pada kehamilan sebelumnya.
3. Menurut dr. Jimmy Panji, SpOG dalam tabloid Nakita Edisi 841, Ibu yang hamil dengan usia terlalu muda kemungkinan mengalami jumlah air ketuban sedikit.
4. Begitu pula ibu yang malnutrisi (kekurangan gizi).
5. Terakhir adalah ibu yang memiliki kehamilan kembar.
Baca juga: Jika Cairan Ketuban Tertelan Bayi
Lalu apa dampaknya jika terjadi kekurangan cairan ketuban? Tentu saja akan mengganggu kehidupan janin. “Ketuban sedikit bahkan mengakibatkan kondisi gawat janin karena janin tumbuh dalam kamar sempit yang membuatnya tidak bergerak bebas,” ujar dr. Hendra Gunawan Widjanarko, SpOG dalam tabloid Nakita Edisi 376.
Tanda-tanda Cairan Ketuban Berkurang:
- Air ketuban berkurang ini dapat diketahui dari pemeriksaan dengan USG. Jadi, Ibu perlu mematuhi jadwal pemeriksaan kehamilan untuk mengantisipasi jika terjadi air ketuban kurang.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR