Nakita.id - Traveling dengan bayi berusia 8 bulan? “Mending di rumah deh,” barangkali itu yang ada di benak sebagian Ibu. Antara menyusui dan penggantian popok, bayi baru nyaris membutuhkan perhatian nonstop, dan belum lagi risiko bayi sakit di perjalanan. Itu pasti akan membuat Ibu sangat lelah.
Tapi bayi-bayi itu tak selemah yang ditakutkan orang tua lho. Dan di usia 3 bulan atau lebih, para bayi biasanya sudah siap untuk bepergian, asal perjalanannya tidak melelahkan.
Bayi usia 8 bulan belum menyebabkan banyak gangguan. Ia juga belum bisa berlari dan mencari masalah. Jadi nikmati saja karena begitu ia mulai bisa berlari-lari, perjalanan jadi jauh lebih menantang. Ini beberapa kiat traveling agar Ibu bisa memulainya:
Baca juga : Perlengkapan yang Harus Dibawa Saat Bepergian Bersama Bayi
Kesehatan dan Keselamatan
Lengkapi kotak P3K dengan obat-obatan dan peralatan medis. Ibu mungkin membutuhkannya untuk mengatasi masalah medis kecil dengan bayi Ibu dalam perjalanan. Jangan lupa obat-obat yang diresepkan, bahkan jika bayi sesekali saja membutuhkannya. Misalnya, obat asma.
Isi lembar emergensi dengan informasi kesehatan anak atau simpan di dalam ponsel Ibu. Termasuk nama-nama dan nomor kontak asuransi kesehatan dan daftar alergi yang diderita anak Ibu atau obat-obatan yang harus diminumnya. Dengan begitu, segalanya ada di satu tempat jika Ibu membutuhkan.
Membawa topi untuk melindungi bayi dari matahari, baik dalam cuaca hangat atau membuatnya tetap hangat dalam cuaca dingin.
Membawa tabir surya adalah suatu keharusan jika orangtua akan menghabiskan waktu di luar rumah bersama bayi. Gunakan tabir surya yang mengandung UVA dan UVB setidaknya dengan SPF 15, bahkan disarankan SPF 30. Jika bayi lebih muda dari 6 bulan, oleskan sedikit tabir surya pada wajah dan punggung tangannya. Pada bayi yang lebih tua, Anda dapat mengoleskannya ke seluruh bagian tubuhnya secara merata.
Di dalam mobil, bayi harus selalu duduk di bangku belakang, di kursi mobil menghadap ke belakang. Di dalam mobil, bayi Ibu harus selalu ada di bangku belakang, di kursi yang menghadap ke belakang– jangan pernah di bangku depan dengan (atau tanpa) kantong udara. Jika mobil Ibu dilengkapi dengan jangkar atas dan bawah untuk kursi keselamatan anak, posisi tengah di bangku belakang adalah tempat yang paling aman untuk memasangnya.
Sebelum Ibu memulai traveling, pastikan kursi mobil dan sabuk kursi terpasang dengan benar. Sesuaikan tali pengaman dengan bayi Anda, sehingga pas dan aman.
Pasang tabir peneduh di jendela samping mobil untuk melindungi mata bayi dari sinar matahari dan menjaganya agar tidak terlalu panas.
Bawalah kursi mobil khusus bayi ketika Ibu menggunakan kendaraan umum (seperti bus, kereta api, atau taksi) untuk menjaga bayi tetap aman. Kursi mobil akan memberikan perlindungan lebih pada bayi.
Jika Ibu telah membeli kursi pesawat untuk bayi, bawa kursi mobil khusus bayi yang diperbolehkan maskapai penerbangan. Ini adalah cara paling aman untuk bayi melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Jika tidak membeli tiket untuk bayi, Ibu mungkin bisa menggunakan kursi mobil khusus di samping orang tua.
Jika telinga bayi tampaknya sakit akibat perubahan tekanan udara saat lepas landas dan mendarat, Ibu sebaiknya menyusui atau biarkan ia menghisap botol, dot, atau cangkir sippy.
Perlu diingat bahwa tidak semua bayi mengalami sakit telinga, jadi gunakan insting Anda. Jika bayi tidur nyenyak, biarkan ia tertidur hingga sampai tujuan. Bayi akan bangun dari ketidaknyamanan jika merasa terganggu.
Lakukan langkah-langkah untuk menghindari jet lag. Coba geser jadwal tidur bayi selama beberapa hari menjelang keberangkatan dan biarkan sinar matahari menghangatinya begitu Anda tiba di tujuan.
Baca juga : Ajak Bayi Jalan-jalan, Ini Manfaatnya yang Tak Terduga
Makanan dan Kenyamanan
Baca juga : Ajak Bayi 0-6 Bulan Bepergian
Hiburan
Membawa goody bag berisi beberapa mainan favorit bayi, ditambah beberapa kejutan. Misalnya, mainan kerincingan, mainan musik, mainan hewan lunak, mainan pop-up, kunci plastik, dan teether. Bawalah secukupnya untuk membawa kemasan lebih mudah.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR