Baik susu bubuk ataupun cair, kandungan gizinya tak berbeda.
"Yang berbeda hanya produknya. Sebenarnya pembubukan dibuat dari proses cair, dan airnya dihilangkan supaya menjadi bubuk. Nah, kalau kemudian dicairkan kembali, sepanjang proses pencairannya tepat seperti yang disarankan dalam kemasan, maka kandungan gizinya setara dengan susu cair." Papar Prof. Ali.
BACA JUGA: Unggah Foto Zaman Dulu, Wajah Andre Taulany Sekarang Lebih Tampan?
Pastinya, susu bubuk maupun cair yang harus kita pilih adalah yang kemasannya baik dan sesuai standar.
Susu harus dikemas dengan baik karena termasuk barang yang mudah rusak.
Sebelum dikemas, susu ini juga harus disterilkan terlebih dahulu.
Teknologi pengolahan susu dengan proses Ultra High Temperature (UHT) pada intinya adalah pemanasan sampai 125° C selama 15 detik atau 131° C selama 0,5 detik atau 140° C selama 4 detik.
Susu yang dihasilkan sudah steril dan apabila kemudian dikemas secara aseptik, susu dapat dikonsumsi kapan saja tanpa memerlukan alat pendingin khusus.
BACA JUGA: Seru, Begini Cara Tya Ariestya Ajak Anak Agar Mau Sikat Gigi
Teknologi pengolahan ini sangat membantu keawetan susu dan meminimalkan kerusakan nutrisi.
Lebih menguntungkan lagi, kini susu bubuk juga banyak yang sudah dibuat dengan metode instan.
Sehingga, susu bisa larut dengan baik bila dicampur air hangat atau air dingin sekalipun.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR