Nakita.id - Alergi telur terjadi ketika sistem kekebalan anak sensitif terhadap protein yang ditemukan dalam kuning telur atau putih.
Biasanya, anak lebih sering alergi karena putih telurnya.
Seringkali, gejala alergi muncul beberapa menit atau bahkan satu jam setelah mengkonsumsi telur.
BACA JUGA : [GloryStory] Alergi Kulit, Begini Perawatan Khusus Si Kecil Harvey
Hal ini terjadi karena sistem kekebalan pada anak dan bayi belum sepenuhnya berkembang seperti orang dewasa.
Penyebab mendasar dari alergi telur pada bayi adalah ketidakmampuan sistem kekebalan tubuh untuk membedakan protein telur dari patogen penyebab penyakit.
Nah kondisi ini jangan dianggap sepele karena ada beberapa kasus alergi ini bisa sampai mengancam jiwa.
Oleh karena itu, sebaiknya Moms perhatikan 12 ciri-cirinya.
1. Kulit gatal
Benjolan merah atau ruam yang menyebabkan gatal ringan sampai berat.
Komplikasi dari kondisi ini dapat menyebabkan eksim.
2. Mulut bengkak
Moms mungkin melihat bengkak di bibir dan mungkin bahkan lidahnya susah digerakkan.
3. Tanda pada mata
Mata kemerahan muncul bersamaan dengan rasa gatal, bengkak, dan robekan berlebihan
BACA JUGA : Berisiko! Kenali 13 Gejala Serius Typhoid atau Tipus Pada Anak
4. Tanda pada hidung
Hidung tersumbat disertai dengan warna keputihan yang jelas, kemerahan, dan gatal pada hidung.
5. Tanda di tenggorokan
Terjadi bengkak di tenggorokan sehingga Si Kecil mungkin menunjukkan ketidaknyamanan saat menelan.
6. Nyeri perut disertai diare
Alergi telur pun bisa berdampak pada pencernaan sehingga Si Kecil bisa sampai nyeri perut dan diare.
7. Muntah dan mual
Bayi tampak tidak nyaman karena mual terus menerus.
8. Sesak nafas di paru-paru
Bayi akan mengi dan bernapas dengan cepat.
Jika kondisi berlanjut selama beberapa waktu, ia mungkin bisa sampai asma.
9. Denyut jantung yang lemah
Denyut jantung yang lemah ini juga dapat menyebabkan perasaan pusing.
BACA JUGA : Ingin Anak Jadi Tinggi? Cukup Berikan 6 Hal Ini di Pagi Hari
10. Kecemasan dan agitasi
Setelah serangan kecemasan tiba-tiba, bayi mungkin tampak kehilangan kesadaran.
11. Demam
Biasanya Si Kecil juga mengalami demam yang sering disertai dengan salah satu gejala yang disebutkan sebelumnya.
12. Anafilaksis
Pada kasus reaksi alergi yang ekstrim, bayi dapat mengalami syok anafilaktik, suatu kondisi yang dikenal sebagai anafilaksis.
Gejala alergi ini bisa semakin parah jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
- Nyeri perut ekstrem ke titik pusar.
- Otot-otot tenggorokan yang bengkak menyempitkan saluran udara, sehingga menyulitkan bayi untuk bernafas.
BACA JUGA : Kenali Tanda Anak Cerdas Setiap Periode Umur dari 0 sampai 10 Tahun
- Denyut jantung cepat dan peningkatan denyut nadi.
- Serangan tiba-tiba dari peningkatan denyut nadi akan mengikuti penurunan tekanan darah yang drastis.
Hal ini bisa membuat bayi merasa pusing karena lebih sedikit darah yang dipompa ke otak. Akhirnya, dia mungkin kehilangan kesadaran.
Nah Moms, untuk menghindari kondisi yang berbahaya, sebaiknya cermati tandanya dan segera bawa ke dokter.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR