Nakita.id - Pasangan suami istri yang baru menikah hari-harinya selalu romantis dan nyaman. Betul kan?
BACA JUGA:Lama Tak Muncul, Ini yang Dilakukan Asmirandah dan Jonas Sekarang
Tapi bertambahnya usia pernikahan tentu membuat keromantisan seringkali berkurang, karena rasa nyaman dan terbiasa.
Kok bisa ya, rasa nyaman dan terbiasa dengan romantis bersama pasangan justru akan mengurangi keromantisan berumah tangga?
Begini penjelasan dan cara mengatasinya:
BACA JUGA: Lama Tak Muncul, Ini yang Dilakukan Asmirandah dan Jonas Sekarang
Jatuh Cinta Dipengaruhi Berbagai Hormon
Ketika kita jatuh cinta, beberapa proses kimia di otak kita terjadi yang membuat kita mengabaikan kelemahan pasangan kita.
Hormon Oksitosin bertanggung jawab atas keterikatan emosional dan berkontribusi pada hubungan emosional yang mendalam di antara pasangan.
Jika hipotalamus menghasilkan cukup oksitosin, tingkat stres menurun dan hasrat menjadi semakin kuat.
Hormon Vasopresin bertanggung jawab atas kesetiaan, keinginan untuk menjaga satu sama lain, dan seperti oksitosin, keterikatan emosional.
Hormon Dopamin adalah hormon kesenangan, roduksinya berkontribusi pada perasaan yang menyenangkan.
Hormon serotonin bertanggung jawab atas kemampuan kita untuk mengalami kesenangan, menghibur kita, dan meningkatkan kualitas kehidupan seksual.
Perubahan hormonal ini menyebabkan beberapa reaksi fisiologis seperti keringat berlebih, detak jantung yang cepat, dilatasi pupil, gangguan tidur, dan hilangnya nafsu makan.
Jatuh Cinta Tidak Akan Bertahan Selamanya
Aturan-aturan biologisyang pasti: kerekatan kita dengan pasangan hanyalah proses kimia singkat yang berlangsung selama maksimal 3 tahun.
BACA JUGA:Layaknya Sosialita, Ini Gaya Berpakaian Angel Lelga Paling 'Nyentrik'
Rasa cinta biasanya akan memudar ketika telah memiliki keturunan, bergeser dengan rasa saling membutuhkan, saling bergantung, dan kenyamanan.
Bagaimana Memertahankan Hubungan Saat tak Lagi Romantis?
Periode jatuh cinta adalah stres bagi tubuh kita.
Ritme hormonal yang tenang sebenarnya lebih efektif.
Cinta sejati mungkin dimulai ketika perubahan hormonal berhenti bekerja.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa perasaan keterikatan yang membuat kita harmonis dan langgeng hidup dengan pasangan untuk jangka waktu yang lama, terkait dengan hormon oksitosin dan vasopresin.
Tingkat oksitosin meningkat ketika orang memeluk, melakukan hubungan seks, berciuman, atau hanya mengobrol.
Jadi, kesimpulannya sentuhan dan kelembutan adalah cara terbaik untuk mempertahankan hubungan jangka panjang.
BACA JUGA:Fashion Hijab Para Selebriti Tanah Air, Mana yang Jadi Favorit Moms?
Jangan lupa untuk mempertahankan kemampuan mendengarkan, mengungkapkan rasa terima kasih, berkompromi, mengatasi konflik, dan bergerak maju bersama!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | brightside.me |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR