Nakita.id - Seorang batita perempuan dinyatakan meninggal dunia, sementara kakaknya masih berada dalam kondisi kritis karena tertular infeksi bakteri setelah kunjungan ke kebun binatang.
Tyffani Maresh mengatakan, anak-anaknya Kallan dan Kade jatuh sakit pada Minggu (16/7) akibat shiga toxin yang buruk sehingga menciptakan bakteri, atau STEC, yang mengakibatkan diare dan muntah darah yang tidak kunjung berhenti.
Sementara penyebab infeksi belum dikonfirmasi lagi, ada kekhawatiran bahwa anak-anak ini telah menyentuh hewan di A Maze'n Farmyard di dekat Eden Valley, Minnesota.
(Baca juga : Tip Mencegah Infeksi Virus pada Anak)
Hewan-hewan peternakan tersebut telah diambil saat Departemen Kesehatan Minnesota menyelidiki bagaimana Kallan (3), dan Kade (5), tertular STEC, yang menyebabkan Hemolyic Uremic Syndrome atau HUS.
"Racun dari bakteri tidak hanya merusak ginjal Kallan tapi juga sistem syarafnya," tulis Tyffani dalam sebuah pos di Caring Bridge.
Otak dan jantung Kallan mengalami kerusakan parah, dan malangnya nyawanya sudah tidak dapat tertolong. Ibu dua anak ini menambahkan, sebelumnya ia menyuruh Kallan untuk membersihkan tubuh dengan cara mandi.
Pengawas Departemen Kesehatan Minnesota Joni Scheftle mengatakan kepada Minnesota Star Tribune bahwa kematian akibat HUS sangat jarang terjadi. Namun, dikatakan bahwa anak-anak dan orang tualah yang paling berisiko.
(Baca juga : Mencegah Infeksi Tali Pusat pada Bayi)
"Dalam sindrom itu, sel darah mereka hancur, dan juga ginjal berhenti berfungsi. Kondisi ini sangat serius, ada yang harus dirawat inap dalam jangka waktu panjang dan kadang-kadang berujung kematian," katanya.
Sejak kasus ini terjadi dan viral, hewan dari Kebun Binatang Maze'n dekat Eden Valley, Minnesota, telah dikosongkan.
"Normal, sehat baik untuk hewan dapat membawa kuman yang bisa membuat orang sakit, dan Anda tidak bisa membedakannya dengan melihat hewan, mana yang bisa menularkan kuman dan mana yang tidak," tutur Joni.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR